KORAN MAGELANG – Polda Jawa Tengah meminta agar Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang ruas tol Trans-Jawa diperbanyak. Guna memenuhi kebutuhan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik saat momentum mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Sonny Irawan mengutarakan, pihaknya telah bersurat kepada PLN untuk memperbanyak SPKLU di rest area. Sebab, saat ini SPKLU baru tersedia 21 titik dari ruas tol Pejagan hingga Kalikangkung.
Hasil evaluasi, 21 titik SPKLU itu belum fast charging. “(Charging) bisa 1 hingga 2 jam (per mobil). Apalagi jumlahnya masih terbatas. Sehingga kemarin kami minta, di setiap rest area minimal ada 1 (SPKLU),” ujarnya usai rapat koordinasi lintas sektoral di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, Kamis (28/3).
Upaya penambahan SPKLU itu dilakukan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik. Terlebih, kapasitas jarak tempuh mobil listrik rerata 400-500 kilometer/jam.
Sementara jarak dari Jakarta menuju Semarang sekitar 400 kilometer. “Itu kalau tidak terjadi kemacetan. Itu kalau pengendalian gas dan sebagainya tidak trouble. Kalau trouble, kemungkinan (daya listrik) di KM 300-350 sudah habis,” bebernya.
Sonny mengimbau kepada pemudik yang menggunakan mobil listrik agar membawa pengisi daya portabel. Kendati waktu pengisian dayanya terbilang lama, namun bisa menjadi alternatif apabila habis. Pemudik dapat mampir ke rest area dan mengisi daya.
Dari 21 SPKLU itu tidak seluruhnya berada di rest area. Melainkan ada yang berada di sepanjang ruas tol. “Jumlah rest area se-Jateng itu 24 (titik) sampai Sragen. Baik tipe A maupun B. Kalau exit tol ada 32 (titik),” sambungnya.
Dia menuturkan, puncak arus mudik Lebaran tahun ini diprediksi terjadi mulai 5 April 2024. Polda pun telah melakukan antisipasi apabila terjadi kepadatan di sejumlah titik. Baik di jalur pantura, tol, selatan, tengah, dan jalur lingkar selatan-selatan (JLSS).
Polda Jawa Tengah, kata dia, akan menerapkan sisten one way dan ganjil-genap di jalan tol. Penerapan tersebut akan diselenggarakan selama lima hari menjelang dan setelah Lebaran. Termasuk melaksanakan rekayasa one way lokal mulai dari Kalikangkung menuju Bawen.
Namun, lanjut dia, ada sejumlah indikator dalam penerapan one way lokal. Antara lain, jika traffic accounting di tol Kalikangkung adalah 4.000 selama tiga jam berturut-turut, maka berpotensi dilakukan one way lokal.
Kemudian, apabila terjadi kepadatan mulai KM 429 sampai mengekor ke simpang susun Krapyak. “Ketiga, jika kecepatan mobil di jalan raya hanya 10 km/jam sampai 20 km/jam. Otomatis itu akan dilakukan one way lokal untuk menormalisasi tol dalam kota sampai ke wilayah Bawen,” ujar Sonny.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, polisi bersama TNI dan stakeholder lain berupaya agar momentum arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini berjalan dengan lancar.
Dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di wilayahnya. Lebih-lebih, dia memprediksi ada sekitar 193 juta pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah. “Oleh karena itu, nanti ada tactical floor game.
Terutama di jalur pantura, tol, selatan, tengah, dan JLSS. Gunanya untuk memberikan suatu gambaran dalam mengatasi situasi sekitar,” ungkapnya. (aya/pra)