Neutron Yogyakarta

Produk Palsu, Rugikan Perusahaan dan Ancam Kesehatan Konsumen

Produk Palsu, Rugikan Perusahaan dan Ancam Kesehatan Konsumen

JOGJA – Merugikan perusahaan hingga miliaran rupiah dan membahayakan kesehatan konsumen menjadi alasan PT. Kanca Bersama Sukses (KSB), selaku pemegang hak merek “Yacona” mengambil langkah hukum. Mereka secara serentak men-takedown semua produk Yacona palsu yang dijual di platform markeplace.

Komisaris PT KSB M. Azis Syafruddin mengatakan, tindakan tersebut dilakukan agar para pelanggan ataupun konsumen terhindar dari mengonsumsi produk Yacona palsu yang bisa membahayakan bagi kesehatan. “Tidak ada jaminan terhadap dampak kesehatan karena produk palsu. Akibat pemalsuan produ itu kami juga mengalami potensi kerugian Rp200 Juta hingga Rp1 miliar,” terang Azis dalam keterangan pers di RM Ingkung Grobog, Timoho, Kota Jogja, Rabu (10/8).

Melalui kuasa hukumnya Robby Andrian, dari Sigit Fajar Rohman dan rekan dari kantor hukum Rembug Law Firm (RLF), KSB telah melayangkan berkas permohonan takedown ratusan akun yang menjual Yacona palsu tersebut kepada pihak kepolisian Polda DIJ.

Pelaporan terkait tindak pidana pemalsuan merek sebagaimana yang diatur dalam pasal 100, 101, 102, 103 Undang-Undang No 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan tindakan pidana tersebut dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp2 miliar.

Direktur PT KSB Dimas Ragil Achir Rudin
mengatakan bahwa dari hasil laporan polisi tersebut pihak polisi sudah bergerak dan sudah memproses beberapa pemilik akun Shopee di antaranya berasal dari Demak dan Wonogiri.

Dari hasil pemeriksaaan kepolisian Polda DIJ juga sudah mengantongi beberapa target lainnya yang siap untuk diringkus. Dengan begitu tudai ada lagi pihak-pihak yang dirugikan dengan beredarnya produk palsu Yacona, terutama bagi para pelanggan.

Kuasa hukum RLF Sigit Fajar Rohman mempercatakan kepada pihak Polda DIJ akan bekerja secara profesional dalam memengani kasus tersebut. Hal itu ditunjukkan telah teridentifikasi akun akun yang menyebarkan produk Yacuna palsu.

“Kita tunggu saja proses hukumnya yang saat ini ditangani kepolisian. Setidaknya kami telah sampaikan saat ini ada produk Yacona palsu, sehingga jika terjadi aduan dari konsumen ataupun dampak buruk bagi kesehatan, hal itu bukan merupakan produk Yacuna yang sesungguhnya,” terangnya.

Yacona sendiri adalah produk herbal diabetes dalam bentuk kapsul yang terbuat dari ekstrak daun yakon dan beberapa bahan hernal lain. Yacona bermanfaat untuk membantu menurunkan gula darah dan membantu perbaikan sel beta prankreas.

Dengan munculnya Yacona palsu dapat membahayakan ketika dikonsumsi oleh masyarakat, pihak PT KSB memberikan ciri-ciri yang mudah dikenali untuk membedakan mana yang merupakan Yacona asli dan mana yang merupakan Yacona palsu.

Setidaknya ada lima hal perbedaan Yacona asli dan Yacona palsu. Pertama Yacona asli memiliki hologram berlogo Almanar dan bertuliskan Almanar Herbafit sementara Yacona palsu di Hologram tidak berlogo Almanar dan bertuliskan original atau tulisan selain Almanar Herbafit.

Kedua, dalam hal kemasan. Yacona asli memiliki kemasan berwarna putih dan cerah sementara Yacona palsu kemasannya berwarna putih kusam. Ketiga dalam hal segel botol, Yacona asli memiliki botol disegel plastik shrink berlogo Yacona sebaliknya Yacona palsu di bagian tutup botol tanpa segel plastik shrink.

Keempat, perbedaan terletak pada kode produk. Yacona asli memiliki kode produk terletak di dus kemasan dan bawah botol sedangkan Yacona palsu kode produk hanya tertulis di kemasan dus.

Kelima, perbedaan menonjol ada di tempat penjualan. Yacona asli hanya terjual di toko-toko yang tercantum di web resmi yaconaindonesia.co.id sebaliknya Yacona palsu dijual di toko-toko selain yang tercantum dalam di web resmi. (pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version