SLEMAN – Capaian pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sleman sangat baik. Itu dibutikan dengan realisasinya pada tri wulan kedua sampai Juni lalu yang mencapai sekitar Rp180 Miliar dari target Rp171 Miliar. Sedangkan realisasi pajak bea balik nama kendaraan bermotor mencapai Rp 88 Miliar dari target Rp 73 Miliar.”Pertumbuhan ekonomi setelah Covid-19 ini mulai meningkat dan membaik salah satu pemicunya,’’ ujar Kepala Samsat Sleman Elisabeth Rully Marsianti, Kamis (11/8).
Selain faktor ekonomi masyarakat yang mulai merangkak, upaya sosialisasi yang dilakukan Samsat Sleman juga dinilai efektif. Di antaranya melalui penggunaan media spanduk sosialisasi dan penagihan secara aktif. Ada juga satu inovasi yang efektif dengan mengingatkan masyarakat secara pribadi. “Ada reminder juga. Kami mengingatkan melalui WhatsApp, untuk kendaraan yang akan jatuh tempo. WhatsApp reminder,” ujarnya.
Dikatakannya, memang belum semua data nomor WhatsApp wajib pajak dimiliki oleh Samsat Sleman. Namun secara masif mulai dikumpulkan saat mereka melakukan pelayanan di Samsat. Data yang terkumpul tahun ini lantas digunakan sebagai reminder pajak tahun berikutnya. Metode WhatsApp reminder sudah dimulai tahun lalu dan direspons dengan baik oleh masyarakat. Mereka merasa sangat terbantu terutama bagi yang sibuk bekerja. Ditambah ada layanan drive thru yang dibuka mulai pukul 16.00 – 19. 00.”Masyarakat merasa diuntungkan. Bagi yang sibuk bekerja, pulang kerja bisa bayar pajak,” imbuhnya.
Meski realisasi pajak kendaraan sudah bagus namun tetap harus ditingkatkan. Rully tetap menghimbau masyarakat patuh membayar pajak. Sebab demi kelancaran pembangunan. “Kita bayar pajak itu pembangunan daerah jadi lancar karena mau ga mau membiayai pembangunan daerah. Fasilitas itu akan kembali lagi ke masyarakat,” jelasnya. (lan/din)