MUNGKID – Sejak beberapa terakhir, antrean di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Magelang tampak mengular. Hal tersebut merupakan imbas dari stok bahan bakar minyak (BBM), terutama jenis Pertalite kian menipis. Bahkan, ada yang menerapkan kebijakan pembatasan pembelian BBM, baik motor maupun mobil.
Tiap SPBU, menerapkan pembatasan yang berbeda. Untuk sepeda motor, dibatasi hanya boleh membeli Pertalite maksimal Rp 20 ribu-Rp 25 ribu. Sedangkan untuk mobil, dibatasi maksimal Rp 75 ribu-Rp 150 ribu. Kendati ada yang tidak menerapkan pembatasan, justru antreannya semakin panjang. Seperti terlihat di SPBU Mendut, Japunan, Mertoyudan, dan Pakelan. Tak ayal, hal itu menuai protes dari masyarakat.
Akibatnya, pada waktu tertentu sejumlah SPBU di Kabupaten Magelang tampak diburu masyarakat. Berdasarkan pantauan, antrean itu terlihat dari motor maupun mobil yang hendak membeli Pertalite dan persediaannya masih ada.
Seorang warga Mertoyudan Theresia Retriyanti mengaku, harus antre panjang untuk mendapatkan Pertalite. Bahkan, dia melihat, banyak pengendara yang tidak sabar menunggu, lantas beralih pada Pertamax. “Mungkin yang bersangkutan terburu-buru, jadinya milih Pertamax saja,” ujarnya, Rabu (24/8).
Beberapa hari terakhir ini, lanjut dia, untuk mendapatkan Pertalite tanpa mengantre cenderung susah. Kondisi tersebut sedikit banyak dapat merugikan masyarakat. Lantaran harus beralih dari satu lokasi SPBU ke lokasi lain yang masih tersedia dan tidak mengantre.
Hal itu senada dengan yang dialami seorang mahasiswa bernama Mayang Tri Atmojo. Karena antreannya panjang, dia harus mencari SPBU lain. “Saya harus keliling dulu, mencari SPBU yang antreannya tidak panjang dan masih melayani pembelian Pertalite. Kadang juga terpaksa beli Pertamax kalau lagi buru-buru,” keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Magelang Muchamad Nur Rochmad mengatakan, pembatasan itu memang kebijakan dari masing-masing SPBU. Terlebih, BBM jenis Pertalite diisukan bakal terjadi kenaikan harga.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang memastikan persediaan BBM bersubsidi baik Pertalite maupun Solar masih cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat di wilayahnya. Meskipun tidak dapat dipungkiri jika kerap menemui antrean panjang saat pembelian di hampir seluruh SPBU.
Untuk merespons hal tersebut, dia mengatakan, Pemkab Magelang telah melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina terkait penyaluran BBM ke masing-masing SPBU. Pemkab juga berharap, pemberian BBM bersubsidi khususnya jenis Pertalite dan Solar agar lebih bisa tepat sasaran sesuai dengan regulasi yang ada.
Dengan demikian, langkah-langkah awal yang dilakukan Pertamina melalui aplikasi MyPertamina dapat diaplikasikan dengan baik. “Kami berharap agar masyarakat juga tidak panik terkait dengan adanya fenomena antrean BBM bersubsidi baik Pertalite maupun Solar,” jelasnya. (aya/bah)