Neutron Yogyakarta

Semester I 2022, Laba Bersih BSI Naik 41,31 Persen

Semester I 2022, Laba Bersih BSI Naik 41,31 Persen

JOGJA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan dan berkualitas sepanjang pertengahan tahun ini. Di tengah kondisi perekonomian yang menantang akibat gejolak ekonomi global, pada kuartal II/2022, BSI mampu membukukan laba bersih mencapai Rp2,13 triliun, tumbuh 41,31 persen year on year (yoy).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kinerja BSI yang solid pada pertengahan tahun ini dipengaruhi oleh kemampuan perseroan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan sehingga bertumbuh sehat dan intermediasi yang terus membaik. Hal tersebut mendukung profitabilitas BSI terus meningkat, dengan laba bersih tumbuh jadi Rp 2,13 triliun per Juni 2022. “Berbagai aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan pada tengah tahun ini juga menjadi salah satu strategi untuk menguatkan BSI dari sisi aspek permodalan,” kata Hery, Jumat (26/8).

Kinerja positif ini juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 244,66 triliun, tumbuh 13,07 persen dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito. Kepercayaan masyarakat terhadap tabungan BSI menghantarkan tabungan BSI berada pada posisi Top 5 industri perbankan nasional.

Tabungan wadiah menjadi salah satu produk yang diminati masyarakat karena bebas biaya administrasi bulanan dengan fasilitas e-banking yang modern dan mudah diakses.  Kinerja positif juga didukung oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat. Pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp 191,29 triliun tumbuh 18,55 persen. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 31,13 persen, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66 persen, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34 persen, pembiayaan kartu tumbuh 22,87 persen dan gadai emas tumbuh 20,07 persen. Raihan ini juga didukung NPF Nett sebesar 0,74 persen. Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93 persen.

Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 12,46 persen secara yoy menjadi Rp 277,34 triliun. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50 persen.“Untuk ke depannya, BSI akan fokus pada investasi berkelanjutan serta pengembangan islamic ecosystem sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan ESG (Environmental, Social, and Governance),” lanjut Hery.

Per Juni 2022, user pengguna BSI Mobile mencapai 4,07 Juta user naik sebesar 81 persen secara yoy. Jumlah pengguna yang semakin meningkat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking. Dimana saat ini profil nasabah BSI sebanyak 97 persen telah beralih menggunakan e-channel untuk beraktivitas perbankan. Transaksi kumulatif BSI Mobile per Juni 2022 mencapai 117,72 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp119 miliar. (vis/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version