Neutron Yogyakarta

Bupati Magelang Lantik Direktur Operasional PT BPR Bank Bapas 69

Bupati Magelang Lantik Direktur Operasional PT BPR Bank Bapas 69

MUNGKID– Bupati Magelang Zaenal Arifin melantik Heni Astuti, SE sebagai Direktur Operasional pada PT BPR Bank Bapas 69 (Perseroda) Kabupaten Magelang, masa jabatan tahun 2022-2027. Pelantikan tersebut disaksikan oleh pejabat terkait dan dilaksanakan melalui zoom meeting dari Rumah Dinas Bupati Magelang, Senin (5/9).

Bupati Magelang Zaenal Arifin dalam sambutannya menyampaikan, Bank Bapas 69 merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk untuk membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Magelang, selain itu juga sebagai salah satu sumber pendapatan daerah guna membiayai pembangunan daerah.

Karena itu, Bank Bapas 69 mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga pengelolaan Bank Bapas 69 membutuhkan pimpinan yang mempunyai dedikasi, disiplin, profesional dan bisa membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan internal maupun ekternal perusahaan.

Selaras dengan perkembangan era globalisasi sekarang ini, yang mana persaingan di dunia perbankan semakin ketat, maka diperlukan kemampuan dan komitmen yang kuat, efektivitas serta kreatifitas dalam manajemen perbankan, lebih-lebih dalam menjaga kepercayaan para nasabah.

“Melalui acara pelantikan ini, saya mengingatkan kepada segenap pejabat Bank Bapas 69 beserta jajaran, agar dalam menjalankan aktifitas perbankan tetap mengedepankan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, dan dapat di pertanggungjawabkan. Selain itu, agar selalu bersinergi dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata, Zaenal.

Pada kesempatan yang sama, Zaenal juga mengingatkan kepada Direktur Operasional PT BPR Bank Bapas 69, Heni Astuti, SE yang baru saja dilantik, bahwa jabatan Direktur Operasional merupakan jabatan yang sangat strategis dalam mengembangkan perusahaan.

“Untuk itu saya berpesan agar menjadi perhatian Saudari Heni Astuti, yang pertama segera lakukan konsolidasi internal dan eksternal perusahaan.Kedua, ciptakan suasana kerja yang kondusif, harmonis dan kekeluargaan, saling bekerja sama, berkolaborasi dengan mengacu kepada tata kelola perusahaan yang baik,” pesan, Zaenal.

Zaenal juga berpesan kepada Direktur Operasional PT BPR Bank Bapas 69 agar selalu meningkatkan pelayanan, melalui inovasi dan kreatifitas, sehingga mampu menjawab semua kebutuhan masyarakat.

“Terakhir, Saudari juga harus selalu gigih dan tekun dalam menghadapi dan menyelesaikan kompleksitas permasalahan dalam menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab,” ujarnya. (naf)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)