Neutron Yogyakarta

Inflasi DIJ di Atas Nasional, HB X Wanti-Wanti Bupati-Wali Kota

Inflasi DIJ di Atas Nasional, HB X Wanti-Wanti Bupati-Wali Kota

JOGJA – Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarat (DIJ) Hamengku Buwono (HB) X meminta kepada bupati seluruh DIJ dan wali Kota Jogja bisa menurunkan inflasi. Saat ini, inflasi DIJ mencapai angka 5,7 persen. Angka ini melebihi standar yang ditetapkkan pemerintah pusat, yakni 5 persen.

Tingginya inflasi DIJ ini karena terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok, efek domino akibat terjadinya kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan menyusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). HB X mengatakan kenaikan inflasi harus ditangani dengan serius.

Penanganan inflasi telah diselesaikan tahap pertama pada jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda). Selanjutnya, aspek teknis harus segera dilakukan oleh jajaran organisasi perangkat daerah ( OPD). “Kami lanjutkan aspek teknis. Dalam aspek teknisnya itu ada bantuan langsung tunai (BLT) dari APBN, ada BLT dari APBD. Mungkin operasi pasar. Mungkin pasar murah, dan sebagainya untuk tidak makin menaikkan inflasi,” katanya usai Rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIJ bersama Forkopimda dan kepala OPD di Kompleks Kepatihan, Rabu(13/9).

Upaya lain juga dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIJ, jika dimungkinkan dari kebijakan presiden, yaitu 2 persen dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) bisa untuk mengurangi inflasi di DIJ. Setidaknya diasumsikan dua persen DAU tersebut sebesar Rp28,7 Miliar. “Besaran angka itu berasal dari anggaran di masing-masing kabupaten/kota,’’ jelasnya.

Besaran dua persen dari DAU secara teknis dapat dialokasikan untuk membantu secara konkret. Misalnya membantu pembayaran ongkos kirim pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar harga barang lebih murah. Namun kepastian besaran anggaran DAU yang akan diambil untuk penambalan bantuan sosial (bansos) BBM ini diusahakan diputuskan pekan ini. Dengan begitu bansos BBM dari DAU dapat segera disalurkan ke masyarakat. “Harapannya kuartal ketiga, di awal Oktober bisa diselesaikan,”harapnya.

Selain itu, pemprov juga tidak menuntup kemungkinan akan menggelar operasi pasar hingga pasar murah untuk mengatasi lonjakan harga barang. Operasi pasar yang dilakukan bukan hanya mampu menstabilkan harga barang, namun mampu membantu pabrik tetap beroperasi untuk memasok barang. Untuk itu diperlukan mekanisme yang tepat dan strategis untuk dilakukan agar usaha penurunan inflasi ini berhasil dilakukan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIJ Budiharto mengatakan, Agustus 2022 ini tekanan inflasi DIJ memang sudah dikatakan menurun. Namun masih tinggi. Inflasi Indeks Harga Konsumen (HK) DIJ pada Agustus 2022 tercatat -0,12 persen (month-to-month, mtm). Dengan capaian tersebut secara tahunan tekanan inflasi berada pada level 5,52 persen (year on year, yoy), meskipun berada di atas sasaran yang ditetapkan. Angka ini sudah menunjukan penurunan dari bulan lalu yang berada di angka 5,70 persen. “Bulan Agustus DIJ mengalami deflasi -0,12 persen, seiring panen komoditas hotikultura khususnya cabai, bawang merah, daging ayam, dan minyak goreng,” katanya.

Budiharto menambahkan, pada triwulan kedua ekonomi DIJ meningkat 5,20 persen, lebih tinggi dari triwulan pertama yang sebesar 2,91 persen. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukan aktivitas masyarakat yang sudah mendekati normal, sehingga mendorong berlanjutnya perbaikan ekonomi. (wia/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)