PURWOREJO – Produk gula semut dan virgin coconut oil (VCO) banyak diproduksi di Purworejo. Tapi tak banyak yang tahu jika pengusahanya adalah wanita. Ya pemilik usahanya. Bukan sekadar pekerja pembuatnya. Sri Susilowati salah satunya. Siapa dia?
Perempuan saat ini dituntut untuk serba bisa. Yakni, memiliki skill dan pintar mencari peluang untuk membantu perekonomian keluarga. Seperti halnya, Pimpinan Koperasi Wanita Srikandi Kabupaten Purworejo yang juga seorang pengusaha wanita gula semut dan virgin coconut oil (VCO) Sri Susilowati. Bahkan, pemasarannya menjangkau mancanegara.
Dia merupakan salah satu pengusaha wanita yang pintar mencari peluang. Pun, pantas menjadi inspirasi banyak kaum perempuan. Dengan usahanya tersebut, dapat membantu finansial keluarga. Dia merupakan salah satu bukti bahwa perempuan juga dapat berperan dalam meningkatkan perekonomian keluarga dengan melakukan berbagai usaha atau berbisnis.
Menurut dia, melihat peluang dan potensi yang ada di sekitarnya menjadi kunci dalam memulai dan mengembangkan usaha. Tetapi, dia berpesan wanita tidak boleh meninggalkan perannya dalam keluarga. “Sehingga perempuan harus bisa membagi waktu dalam urusan keluarga dan usaha,” kata dia.
Bagi wanita berkerudung ini, keluarga juga sangat berharga. Komitmennya yaitu tetap bisa membagi waktu. “Bagaimanapun waktu yang paling berharga tetap bersama keluarga jadi harus dimanfaatkan dengan baik,” sebut Sri.
Bagi Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Purworejo Titik Mintarsih menyebutkan, perempuan juga dapat berperan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Salah satu caranya yaitu berbisnis dengan melihat peluang yang ada di sekitarnya.
Dikatakan, peran perempuan dalam keluarga dapat dilakukan dengan menentukan prioritas kebutuhan, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. “Perempuan harus bisa memberdayakan ekonomi keluarga yang tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan minat, semangat, keterampilan serta kinerja keluarga,” katanya.
Diketahui, selama pandemi Covid-19 terjadi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mengakibatkan terganggunya perekonomian keluarga. Sebagai pendamping suami, seorang istri dituntut untuk serba bisa dan pandai mengambil peluang untuk memenuhi kebutuhan. Sebab, istri juga berhak untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga. (pra)