JOGJA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi melalui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (Rights Issue). Perseroan melakukan Rights Issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya enam miliar saham Seri B Perseroan, dengan nilai nominal Rp 500 per saham (Saham Baru).
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, perseroan rencananya akan menggunakan tambahan modal hasil Rights Issue tersebut ini untuk mendukung ekspansi pertumbuhan BSI secara organik melalui penyaluran pembiayaan murah dan kompetitif bagi masyarakat.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut, untuk mendukung rencana tersebut, BSI membutuhkan tambahan permodalan agar Capital Adequacy Ratio perseroan dapat mencapai di atas 20 persen pada akhir 2025. Penguatan permodalan ini akan dimanfaatkan BSI untuk mengembangkan bisnis. “Sehingga dapat memberikan profitabilitas yang optimal bagi pemegang saham dengan proyeksi Return On Equity di level 18 persen-20 persen dalam jangka waktu menengah hingga panjang,” katanya, Jumat (23/9)
Dalam kesempatan yang sama, Hery juga menyampaikan, BSI meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid. “Mampu membawa Bank Syariah Indonesia semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” tegas Hery. (vis/pra)