Neutron Yogyakarta

TelkomGroup Dukung Perkembangan Industri Radio di Era Digital

TelkomGroup Dukung Perkembangan Industri Radio di Era Digital

JAKARTA – Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi terus berkembang dengan pesat dan menyebabkan hadirnya berbagai tantangan baru, termasuk tantangan di media penyiaran khususnya radio. Dalam menghadapi tantangan di era digital, industri radio perlu lebih adaptif agar tetap relevan dengan situasi sekarang dalam menyeleraskan industri untuk tumbuh dan maju.

Melihat kondisi tersebut, salah satu anak usaha Telkom Indonesia, PT Nuon Digital Indonesia melalui layanannya, Langit Musik berkesempatan menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) XVI 2023 yang diselenggarakan di Gedung Krakatau Hotel Mercure Ancol beberapa waktu lalu. Pada Munas tahun ini, PRSSNI mengangkat tema “Radio Stays Relevant” sebagai tahun titik balik untuk industri penyiaran radio agar terus maju mengikuti perkembangan.

Keikutsertaan Langit Musik menjadi wujud komitmen Nuon dalam mendukung kemajuan industri radio. Dalam upayanya mendukung industri radio, Langit Musik telah menghadirkan fitur streaming radio di aplikasi Langit Musik yang memungkinkan masyarakat untuk mendengarkan radio dari mana saja dan kapan saja melalui perangkat smartphone. “Nuon Digital Indonesia melalui layanan produk music streaming kami yaitu Langit Musik, memberikan dukungan sepenuhnya terhadap industri penyiaran radio” tegas VP Digital Music Nuon Digital Indonesia, Adib Hidayat.

Lebih lanjut Adib menjelaskan, radio sangat erat hubungannya dengan dunia musik. Begitu banyak karya musik dipopulerkan lewat radio. Di era digital, mendengarkan musik dan radio bisa dilakukan di platform music streaming dan Langit Musik telah memiliki fitur Streaming Radio sejak awal tahun 2023. Hingga kini, sudah terdapat 22 radio yang bisa didengarkan melalui fitur Streaming Radio Langit Musik.

Dengan membawa semangat “Musik Indonesia Juara”, sejalan dengan tema yang diangkat dalam Munas tersebut, Langit Musik berkomitmen mendukung kemajuan industri radio di era digital. Ke depannya, diharapkan kolaborasi antara Langit Musik dengan PRSSNI dapat terus terjalin kuat sehingga semakin banyak radio anggota PRSSNI yang dapat didengarkan di fitur Streaming Radio. (pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)