Neutron Yogyakarta

Targetkan 12 Persen Penjualan Mobil DIJ

Targetkan 12 Persen Penjualan Mobil DIJ
MAKIN CANGGIH: Unit mobil baru keluaran Suzuki dengan seri New XL7 Hybrid saat di pamerkan di dealer Sumber Baru Aneka Motor Suzuki Jogjakarta. (Fahmi Fahriza)

RADAR MAGELANG – Suzuki baru saja meresmikan salah satu unit mobil terbaru mereka yakni Suzuki New XL7 Hybrid. Suzuki menargetkan 12 persen pasar penjulan mobil di DIJ.

Seperti diketahui, Suzuki New XL7 Hybrid baru diresmikan secara nasional pada 15 Juni lalu. Sementara untuk wilayah DIJ baru diresmikan penjualannya pada 23 Juni lalu. Meskipun baru diresmikan kurang dari satu bulan, permintaan unit mobil Suzuki ini terbilang cukup tinggi dan masif di wilayah DIJ. Sebelumnya unit baru Suzuki ini telah dilakukan launching di Pakuwon Mall.

“Kami optimistis Suzuki bisa mencapai 12 persen market pasar di wilayah DIJ secara umum,” ujar Direktur Utama PT Sumber Baru Aneka Motor Suzuki Jogjakarta Hendra Kurniawan pada sesi media test drive Suzuki, kemarin (3/7).

Sejauh ini permintaan New XL7 Hybrid sudah mencapai angka 47 unit. “Dari launching kami sudah mendapatkan 47 surat pemesanan kendaraan (SPK) dan sebanyak 37 unit sudah dikirimkan,” jelasnya.

Hendra optimistis bahwa jumlah tersebut akan terus mengalami peningkatan mengingat tahun 2023 masih menyisakan semester kedua kurang lebih 5 bulan lamanya.

Optimisme senada datang dari Dept Head Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales Joshi Prasetya. Joshi membeberkan unit New XL7 Hybrid bisa mengakomodasi kebutuhan segenap keluarga karena memiliki kapasitas seven seater. “Kapasitasnya seven seater namun juga masuk ke segmen 5 seater untuk yang butuh bagasi besar, XL7 mengakomodir kebutuhan tersebut,” lontar Joshi.

Diakui Joshi unit New XL7 Hybrid ini turut memiliki inovasi penghematan bahan bakar yang membuatnya bisa mencapai 20 persen lebih irit bahan bakar dengan teknologi hybrid XL7 yang dimilki.

Terkait karakter konsumen di wilayah DIJ sendiri pihaknya menyebutkan, bahwa kebanyakan didominasi oleh pengusaha dan tenaga profesional sebagai market aktif. “Market aktif nya seperti dosen dan karyawan yang sudah berkeluarga dengan range usia 30 tahunan ke atas,” ujarnya. (cr1/bah)

Lainnya

Exit mobile version