RADAR MAGELANG – Pertumbuhan ekonomi di DIJ secara akumulatif tumbuh lebih tinggi sebesar 4,94 persen dibandingkan capaian nasional. Statistisi Ahli Utama Badan Pusat Statistik (BPS) DIJ Sentot Bangun Widoyono merinci, capaian positif terkait pertumbuhan ekonomi di wilayah DIJ Triwulan ketiga 2023 tercatat sebesar 4,96 persen secara year-on-year (yoy).
Disebutnya, secara akumulatif terhitung sejak Januari 2023 atau Triwulan pertama sampai Triwulan ketiga perkonomian DIJ meningkat sebesar 5,14 persen. Jumlah tersebut tumbuh lebih cepat bila dibandingkan periode yang sama di 2022.”Sampai triwulan ketiga ini cukup bagus meningkat 5,14 persen. Sementara di 2022 jumlahnya sebesar 5,01 persen,” paparnya.
Kendati demikian, secara tren pertumbuhan pada quarter-to-quarter (qtq) cenderung lebih lambat bila dibandingkan Triwulan kedua 2023 maupun Triwulan ketiga 2022.
Salah satu alasan yang membuat pertumbuhan perekonomian jadi menurun adalah karena sektor pertanian terlebih yang merupakan tanaman pangan secara produksi juga tidak cukup optimal.”Sektor pertanian tidak optimal karena kemarau panjang yang akhirnya jadi El Nino,” tuturnya.
Baca Juga: BPS Catat Kenaikan Harga Beras, Tertinggi di Tingkat Penggilingan, Naik 3,31 Persen
Setidaknya ada lima sektor utama pendongkrak perekonomian DIJ yang mendominasi pertumbuhan ekonomi, yakni industri pengolahan, informasi dan komunikasi, pertanian, konstruksi, serta penyediaan akomodasi dan makanan minuman.
Kelimanya mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok akomodasi dan makan minum sebesar 8,84 persen, diikuti sektor informasi dan komunikasi yang meningkat sebesar 5,77 persen, lalu juga sektor industri yang masih stabil dengan capaian 4,56 persen.”Kelima sektor tersebut semuanya mengalami pertumbuhan di triwulan ketiga secara Yoh,” ungkapnya.
Selain itu, ada pula beberapa komoditas lain yang tumbuh mulai dari jasa keuangan yang meningkat sebesar 14,14 persen terutama dari kinerja dari sektor perbankan. Lalu sektor transportasi juga meningkat 13,35 persen.”Peningkatan tersebut didorong oleh mobilitas dan aktivitas sosial yang sudah tinggi,” tandasnya (iza/din)