RADAR MAGELANG – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor RI per Oktober 2023 tercatat naik 7,68 persen dibandingkan September 2023 mencapai USD 18,67 miliar. Angka tersebut tercatat turun 2,42 persen dibandingkan Oktober 2022.
“Kenaikan impor secara bulanan didorong oleh kenaikan impor dari kelompok non minyak dan gas (nonmigas),” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (15/11).
Pudji menjelaskan, impor migas Oktober 2023 tercatat senilai USD 3,21 miliar. Angka tersebut tercatat turun 3,66 persen dibandingkan September 2023 dan turun 4,68 persen dibandingkan Oktober 2022.
Sementara itu, impor nonmigas per Oktober 2023 senilai USD 15,46 miliar atau naik 10,37 persen dibandingkan September 2023. Angka tersebut tercatat turun 1,94 persen dibandingkan Oktober 2022.
“Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Oktober 2023 dibandingkan September 2023 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai USD 386,8 juta (21,06 persen). Sementara penurunan terbesar adalah besi dan baja USD 47,4 juta (5,30 persen),” paparnya.
Dilihat dari tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Oktober 2023 adalah Tiongkok USD 51,03 miliar (33,09 persen), Jepang USD 13,92 miliar (9,02 persen), dan Thailand USD 8,55 miliar (5,55 persen).
Sementara itu, impor nonmigas dari ASEAN USD 25,78 miliar (16,72 persen) dan Uni Eropa USD 11,80 miliar (7,65 persen). Sedangkan menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Oktober 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan.
“Pada golongan barang modal senilai USD 2.749,3 juta (9,32 persen) dan barang konsumsi USD 1.138,6 juta (6,96 persen). Sementara impor bahan baku/penolong turun USD 19.317,3 juta (12,65 persen),” tandasnya.(R. Nurul Fitriana Putri/JawaPos)