RADAR MAGELANG – Kegiatan sport tourism disebut menjadi aspek yang menjanjikan untuk mendongkrak sektor pariwisata. Untuk wilayah DIJ, hal tersebut masih perlu ditingkatkan. Khususnya untuk olahraga ekstrem.
Jika langkah ini terwujud, tentunya wisatawan mancanegara akan berdatangan ke wilayah Jogjakarta. “Mereka itu suka dan mau mengeluarkan uang untuk hal yang extrem,” katanya Wakil Ketua Kadin Bidang Pariwisata yang juga merupakan anggota PHRI DIJ Arif Effendi Selasa (21/11/23).
Sport tourism dengan kategori ekstrem ini, lanjutnya, juga bisa menjadi alasan wisatawan mancanegara untuk menambah length of stay (los) atau lama mereka tinggal di DIJ. “Memang harus ditambah, biar nggak kalah sama daerah lain. Seperti Bali,” ungkapnya.
Baca Juga: Sport Tourism Angin Segar Pariwisata DIJ
Menurutnya, sudah ada beberapa olahraga ekstrem di DIJ. Seperti paralayang hingga adanya gelaran Kitesurfing Exhibition 2023 di Laguna Depok pada Agustus lalu.
Namun secara kuantitas dan kontinuitas, hal tersebut masih kurang. Sehingga perlu dilakukan secara berkala untuk terus menjaga eksistensi pariwisata DIJ.
Dia menilai, sektor pariwisata merupakan salah satu lokomotif penggerak perekonomian daerah. Karena banyak turunannya seperti akomodasi, transportasi hingga kuliner. “Itu semua sektor informal yang kekuatan atau daya belinya harus terus dijaga,” sebutnya.
Sementara itu, penasihat pariwisata DIJ Tazbir Abdullah menyebut, kedatangan wisatawan mancanegara berdampak positif terhadap penerimaan devisa. “Wisatawan asing itu devisa, mereka bawa uang dari luar ke sini, spend di sini,” paparnya.
Baca Juga: Sport Tourism Jadi Pendongkrak Kunjungan Wisatawan di Jogjakarta
Diakuinya, selain kalender even yang harus jelas terkait agenda wisata, regulasi hingga keamanan dan kenyamanan wisatawan juga perlu dijaga. Terlebih saat ini, sektor pariwisata terus pulih dan tumbuh pascapandemi. Momentum tersebut harus senantiasa dijaga oleh semua kalangan baik pemerintah maupun masyarakat.”Trennya sedang bagus dan tumbuh, harus dijaga sama-sama,” pesannya. (iza/eno)