Neutron Yogyakarta

Komoditas Pangan Dominasi Inflasi DIJ

Komoditas Pangan Dominasi Inflasi DIJ
Harga Cabai Fluktuatif.GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Inflasi di DIJ didominasi oleh komoditas pangan. Seperti aneka cabai, telur ayam ras, hingga bawang merah. Hal itu disebabkan oleh kekeringan yang terjadi Kabupaten Kulon Progo dan Sleman.

“Kekeringan memicu kurangnya produksi akibat banyak petani gagal panen untuk komoditas cabai rawit dan cabai merah,” papar Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIJ Cicilia Melly Minggu (3/12).

Selain itu, sentra-sentra cabai di luar DIJ seperti juga mengalami hal serupa. Kondisi ini menyebabkan harga komoditas tersebut meningkat di pasaran. Selain cabai, dampak kekeringan yang terjadi juga memengaruhi pasokan sehingga berdampak pada kenaikan harga.

Baca Juga: Pemprov Dorong Petani Cabai Manfaatkan Teknologi

Ke depannya, BI DIJ memprakirakan inflasi DIJ akan terus berada pada kisaran targetnya. Kondisi tersebut didukung oleh upaya tim pengendalian inflasi daerah (TPID) DIJ dalam ketersediaan pasokan dan kestabilan harga melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). “Seperti operasi pasar dan pasar murah, serta implementasi Strategi Pengendalian Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIJ Herum Fajarwati menuturkan, persentase inflasi DIJ pada November sejumlah 0,35 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm). Sementara inflasi secara tahunan atau year-on-year (yoy) sebesar 3,48 persen dan secara tahun kalender atau year-to-date (ytd) yakni sebesar 2,80 persen.

Inflasi yang terjadi ditengarai beberapa komponen. Seperti dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang inflasinya 1,32 persen dengan andil 0,31 persen. “Transportasi jadi satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi 0,28 persen dengan andil 0,04 persen,” sebutnya.

Baca Juga: Cuaca Menjadi Salah Satu Penyebab Ketidakstabilan Harga Cabai

Lebih lanjut, Herum menyebut komoditas yang dominan menjadi pendorong inflasi pada November secara mtm yakni cabai merah. Dengan andil 0,08 persen, cabai rawit 0,07 persen, telur ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, emas perhiasan, brokoli, gula pasir, kontrak rumah, dan cabai hijau masing-masing 0,02 persen serta beras 0,01 persen. “Inflasi mtm pada November ini lebih tinggi dari bulan lalu sebesar 0,25 persen,” sambungnya.

Selanjutnya, Herum juga merinci beberapa komoditas yang menghambat laju inflasi. Meliputi bensin dengan andil 0,05 persen, daging ayam ras 0,03 persen, minyak goreng 0,02 persen serta bahan bakar rumah tangga dan bawang putih masing-masing 0,01 persen.

Baca Juga: Curi Cabai di Sleman, Dua Warga Klaten Ditangkap Warga

Secara umum, disebutnya bahwa inflasi secara tahunan sebesar 3,48 persen tersebut jika dilihat secara angka lebih tinggi dari bulan lalu sebesar 3,44 persen. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama, inflasi saat ini jauh lebih rendah. Karena inflasi pada November 2022 mencapai 6,54 persen.
“Ini lebih tinggi dari bulan lalu, tapi masih cukup terarah dan terkendali,” lontarnya. (iza/eno)

Lainnya