Neutron Yogyakarta

NVIDIA Resmi Jadi Andalan Jepang dalam Era Kecerdasan Buatan, Pasok GPU di Tengah Larangan AS ke China!

NVIDIA Resmi Jadi Andalan Jepang dalam Era Kecerdasan Buatan, Pasok GPU di Tengah Larangan AS ke China!
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). (Website/@Simplilearn.com)

RADAR MAGELANG – NVIDIA, pemimpin global dalam pengembangan hardware pemrosesan kecerdasan buatan (AI), telah resmi mengumumkan bahwa mereka akan memprioritaskan pasokan unit pemrosesan grafis (GPU) ke Jepang.

Keputusan ini diambil setelah pertemuan antara CEO NVIDIA, Jensen Huang, dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, yang berlangsung pada hari Senin.

Jepang, seperti banyak negara lainnya, sedang gencar mengembangkan teknologi kecerdasan buatan, terutama dalam bidang generative AI.

Permintaan yang tinggi untuk GPU kelas AI buatan NVIDIA membuat Perdana Menteri Kishida meminta dukungan khusus dari perusahaan tersebut untuk memastikan ketersediaan stok di pasar Jepang.

Baca Juga: CEO Twitter Geram Terhadap Trailer GTA VI – Ada Apa?

Melansir dari Reuters, Jensen Huang menegaskan kesiapannya untuk memenuhi permintaan tersebut, dengan mengatakan bahwa NVIDIA akan memprioritaskan penjualan GPU mereka ke Jepang.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Jepang dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan dan menjaga daya saingnya di pasar global.

Sebagai informasi, pasar GPU kelas AI buatan NVIDIA telah mencatat pertumbuhan yang signifikan, memberikan kontribusi besar terhadap keuntungan perusahaan pada tahun 2023.

Namun, larangan penjualan GPU ke pasar Cina oleh Amerika Serikat telah mendorong NVIDIA untuk mencari peluang pasar baru, dan Jepang menjadi salah satu fokus utamanya.

Jensen Huang juga mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Jepang tidak terlepas dari fokus negara tersebut pada industri semikonduktor.

Baca Juga: Viral, Emak-Emak Usir Paksa Pengungsi Rohingya di Aceh agar Pindah, Warganet: Respect Bu!

Belum genap dua minggu setelah Jepang mengalokasikan anggaran sebesar 2 triliun Yen untuk investasi dalam bidang chip, Huang menyatakan bahwa langkah ini menunjukkan komitmen Jepang untuk tidak hanya bergantung pada pemasok luar negeri, tetapi juga membangun infrastruktur chip mereka sendiri.

Beberapa bagian dari anggaran tersebut akan didedikasikan untuk mendukung Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), sementara sebagian lainnya akan digunakan untuk pengembangan pabrik chip Rapidus di Hokkaido, Jepang.

Langkah ini dianggap sebagai strategi Jepang untuk mengurangi ketergantungan pada Taiwan dan Amerika Serikat dalam industri semikonduktor.

Baca Juga: Transformasi Digital, MTsN 6 Bantul Persiapan Rapor Digital

Dalam pernyataannya, Jensen Huang menekankan kesadaran Jepang akan pentingnya memiliki data, membangun pabrik chip sendiri, dan mengembangkan kecerdasan buatan mereka sendiri. (bah)

Lainnya