RADAR MAGELANG – Pelaku UMKM di Jogjakarta secara grafik terus mengalami pertumbuhan jumlah dari berbagai sub sektor, hal tersebut jadi aspek positif karena turut memberikan dampak pada perekonomian di wilayah DIY.
Baca Juga: Wonderful Yogyakarta 2023 di Plaza Ngasem, Diawali Pameran UMKM dengan Puncak Acara Pagelaran Musik
Namun, ada beberapa hal penting yang harus dicermati pelaku UMKM agar tetap bisa mempertahankan eksistensi usahanya, antara lain adalah aspek pemasaran dan pengelolaan modal. Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogjakarta Veronica Ambar mengatakan, kedua aspek tersebut dinilainya penting dan para pelaku UMKM harus bisa melakukan maintenance secara optimal.”Dua hal itu harus di maintenance, karena itu kendala dan tantangan bagi UMKM,” katanya, Kamis (7/12).
Menyoal pemasaran, ia menyebut dari dinas maupun pemerintah daerah secara berkala turut memfasilitasi dengan menggelar pameran, business matching hingga Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang harapannya berdampak pada pemasaran UMKM.
Baca Juga: Peran Nyata dalam Pengembangan UMKM di Indonesia
Di sisi lain secara pribadi para pelaku UMKM juga diharapkan punya kesadaran untuk melakukan pemasaran secara lebih gencar melalui beberapa cara seperti aktif memanfaatkan platform sosial media hingga pemasaran secara word of mouth atau mulut ke mulut.”Kami dari dinas terus memfasilitasi dan bantu juga untuk pemasarannya,” lontarnya.
Sementara, terkait pengelolaan modal juga jadi aspek krusial bagi UMKM, ia menuturkan bahwa permodalan secara umum adalah permasalahan yang hampir pasti dihadapi oleh UMKM, tidak hanya di Jogja namun di semua daerah.Sehingga, penting bagi mereka untuk bisa melakukan pemetaan dan perencanaan matang dalam mengelola modal. “Penting untuk mengelola permodalan dan memanfaatkan setiap peluang transaksional,” sebutnya.
Baca Juga: UMKM Rentan Kena Kejahatan Siber, Pelaku Usaha Masih Abai Perkembangan Teknologi
Salah seorang pelaku UMKM Mira Suryani mengaku pernah menghadapi dua persoalan pelik tersebut di waktu yang bersamaan.”Pernah kesusahan banget, ngatur modal dan promosinya, tapi pelan-pelan dibenerin,” ungkapnya.
Mira meyakini, bahwa perencanaan matang dalam setiap keputusan sangat perlu dilakukan untuk bisa mempertahankan UMKM dalam jangka waktu lama.Keyakinan tersebut datang dari pengalamannya pribadi serta banyak koleganya sesama pelaku UMKM yang akhirnya gulung tikar karena tidak melakukan perencanaan dan maintenance optimal pada pemasaran dan pengelolaan modal.”Banyak kenalan yang usahanya mandeg gara-gara kurang serius dan setengah-setengah, jadi belajar banyak dari itu,” tandasnya (iza/din)