Neutron Yogyakarta

Manajemen Keuangan Jadi Kendala UMKM Belum Bisa IPO dan Masuk Bursa Saham

Manajemen Keuangan Jadi Kendala UMKM Belum Bisa IPO dan Masuk Bursa Saham
NAIK KELAS: Pelaku UMKM di Jogjakarta secara grafik terus mengalami pertumbuhan.
RADAR MAGELANG – Bursa Efek Indonesia (BEI) Jogjakarta terus mendorong para pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk bisa segera mendapatkan initial public offering (IPO) atau proses perubahan struktur dana perusahaan dari pendanaan pribadi menjadi publik.
Kepala BEI Jogjakarta Irfan Noor Riza mengatakan, dalam proses IPO tidak mudah. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi serta beberapa kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.
“Kendala UMKM antaranya kurang pemahaman soal manajemen keuangan, hingga kurangnya pemahaman tentang proses go public,” katanya, Rabu (13/12).
Beberapa kendala tersebut yang akhirnya membuat UMKM harus menunda proses IPO dan masuk ke bursa saham. Irfan menyebut kemungkinan IPO baru akan dilakukan tahun depan.
“Target awalnya akhir tahun ini ada beberapa UMKM, tapi jadinya mundur ke tahun depan,” sebutnya.
Irfan merinci, untuk kategori perusahaan kelas menengah, disebutnya ada satu perusahaan dari DIY yakni Perusahaan tersebut adalah PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) yang berhasil IPO pada 30 November 2023 lalu.
“Itu perusahaan yang bergerak dalam usaha peternakan dan rumah potong ayam, masuk dalam sektor konsumsi primer,” paparnya.
Lebih lanjut, Irfan mengungkapkan, untuk menyiapkan UMKM bisa IPO dan go publik, pihaknya bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY telah menjalin kolaborasi dengan beberapa pihak untuk membuat inkubator UMKM.
“Kami kerjasama dengan perguruan tinggi, salah satu kerja samanya membuat inkubator UMKM di beberapa kampus,” lontarnya.
Harapannya, lewat program inkubator tersebut UMKM atau perusahaan rintisan (start up) yang termasuk binaan perguruan tinggi akan mendapatkan pemahaman mengenai dunia pasar modal. Juga, strategi serta hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk masuk ke sana.
“Kami inkubasi bersama dan ajak sebanyak mungkin UMKM agar naik kelas dan go publik,” serunya.
Ke depannya, ia berharap akan semakin banyak perusahaan atau UMKM yang bermunculan dan bisa melakukan IPO sehingga turut berdampak pada perekonomian dan pasar modal DIY.
“Semoga makin banyak perusahaan yang IPO, sehingga pasar modal DIT juga akan semakin bertumbuh,” tandasnya. (iza)

Lainnya

Exit mobile version