Neutron Yogyakarta

Nelayan Jatimalang Larung Tumpeng di Pantai Dewaruci

Nelayan Jatimalang Larung Tumpeng di Pantai Dewaruci
TRADISI: Suasana prosesi larung tumpeng di Pantai Dewaruci Jatimalang Purworejo Kamis (27/7/23). Tradisi larung tumpeng ini rutin diadakan tiap Sura.JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO

RADAR MAGELANG – Setiap Sura, nelayan di Pantai Dewaruci Jatimalang Purworejo selalu rutin mengadakan sedekah laut. Para nelayan akan melarung sesaji berupa ancak atau tumpeng sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta.

Pada Kamis (27/7/23), para nelayan melakukan hal yang telah menjadi tradisi turun temurun tersebut di Pantai Dewaruci Jatimalang. Ritual diawali dengan berdoa atau genduri kemudian diteruskan dengan larungan Jumlah tumpeng yang dilarung ada 40 buah berisi buah-buahan dan hasil bumi dari masyarakat. “Sebagai bentuk rasa syukur dan sebagai wujud doa supaya diberikan hasil yang melimpah,” ungkap Kepala Desa Jatimalang Purworejo Suwarto Kamis (27/7/23).

Suwarto menyebutkan, jumlah 40 tumpeng tersebut tidak ada makna tertentu. “Itu tergantung dari masyarakat, bisa bertambah. Kalau tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu,” sebutnya.
Adapun tumpeng yang dilarung hanya satu, sisanya untuk diperebutkan oleh masyarakat. Ratusan bahkan ribuan masyarakat tampak antusias dan tidak sabar saat berebut tumpeng yang diletakkan di bibir pantai.

Plt. Ketua Kelompok Nelayan Jati Samudera Neneng Sutoyo menambahkan, prosesi larung tersebut sengaja di lakukan pada Kamis (27/7/23), karena malam Jumatnya bertepatan dengan Jumat Kliwon. Setelah larung tersebut, malam harinya akan diadakan wayang semalam suntuk dengan dalang Ki Geter dan Ki Gading.”Lakonnya Sriboyong karena sudah dua tahun ini Nelayan Jati Samudera, Desa Jatimalang hasil panennya berkurang. Di Desa Jatimalang ini ada sekitar 200 nelayan, dengan adanya ritual tersebut harapannya hasilnya dapat melimpah seperti dulu lagi,” harap dia. (han/pra)

Lainnya

Exit mobile version