Neutron Yogyakarta

Dua Penggali Terjebak di Dalam Sumur 12 Meter

Dua Penggali Terjebak di Dalam Sumur 12 Meter
EVAKUASI: Tim Operasi SAR gabungan dengan cepat mengeluarkan Mustofa dan Romli, warga Jetis RT 01/RW 02 yang terjebak di dalam sumur, Kamis (10/8/23).Basarnas Unit Borobudur

RADAR MAGELANG – Nasib nahas menimpa dua pekerja gali sumur di Dusun Jetis, Dawung, Tegalrejo. Mustofa, 42 dan Romli, 62 yang merupakan warga Jetis RT 01/RW 02 terjebak di dalam sumur saat hendak menaikkan material dari dalam sumur. Beruntung keduanya berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dalam keadaan selamat.

Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan, kejadian itu terjadi pada pukul 14.15 saat keduanya tengah bekerja menggali sumur. “Saat menaikan material, ember yang digunakan sebagai wadah material jatuh menimpa Mustofa yang berada di dalam sumur,” ujarnya, Kamis (10/8/23).

Mustofa pun merasakan sakit pada punggung sampai kakinya. Mengetahui hal itu, Romli turun ke dalam sumur dan berupaya untuk membantu Mustofa. Sayangnya, Romli tidak mampu menolongnya karena kelelahan. Mengingat diameter sumur yang terlalu sempit, yakni 80 sentimeter. Terlebih, sumur itu memiliki kedalaman sekitar 12 meter.

Baca Juga: Dua Penggali Sumur Terjebak di Kedalaman Dua Belas Meter

Akhirnya, Romli berteriak meminta pertolongan kepada warga setempat. Adapun metode pertolongannya dilakukan dengan sistem lowering. Seorang rescuer turun disertai alat bantu nafas Self Contained Breating Apparatus (SCBA). Kemudian, mengikat tubuh korban dan ditarik ke atas dengan sistem lifting.

Hanya saja, kondisi tubuh Mustofa yang terlampau lemas, butuh penanganan medis dan dibawa ke RSD Merah Putih. “Pelaksanaan evakuasinya berhasil. Maka, operasi SAR dinyatakan selesai dan tim yang terlibat kembali ke satuan masing-masing,” urainya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)