Neutron Yogyakarta

Lanjut, Pembangunan Gardu Pandang Gunung Tidar

Lanjut, Pembangunan Gardu Pandang Gunung Tidar
TAK BERFUNGSI: Gardu pandang di Kebun Raya Gunung Tidar ini sudah mangkrak hampir empat tahun. Tahun ini, pembangunan akan dilanjutkan kembali.Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Hampir empat tahun lamanya, bangunan gardu pandang di Kebun Raya Gunung Tidar, Kota Magelang mangkrak. Tahun ini, pembangunannya bakal dilanjutkan dan dalam proses lelang. Pemerintah pun telah menganggarkan Rp 800 juta untuk menyelesaikan pembangunan tersebut.

Bangunan gardu pandang itu berada di sisi kiri jalur keluar pengunjung dari puncak Gunung tidar. Akses jalan untuk menuju ke sana, tampak tidak terawat. Begitu pula di sekeliling gardu pandang yang banyak ditumbuhi rumput liar.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang Sarwo Imam Santosa menyebut, dulunya pembangunan gardu pandang menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun, realisasi anggarannya tidak sesuai dengan pengajuan. Sehingga pembangunanya belum rampung.

Baca Juga: Dukung Kementan Wujudkan Regenerasi Petani, Bupati Magelang Dorong Kiprah Mahasiswa Polbangtan Kementan

Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang kembali menganggarkan Rp 800 juta untuk melanjutkan kembali pembangunan gardu pandang itu. “Saat ini prosesnya sudah lelang. Perkiraannya (mulai dibangun) sekitar September. Insyaallah tiga bulan selesai dan bisa berfungsi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (12/8/23).

Terkait dengan dengan desain bangunan, lanjut dia, 90 persen masih sama dan tidak berubah dari desain sebelumnya. Lantaran bangunan tersebut sebetulnya hanya butuh perbaikan akses dan penambahan fasilitas. Seperti menambah atap agar saat hujan tiba, pengunjung tidak akan kehujanan.

Selain itu, ada penambahan lampu untuk penerangan, pagar pengaman di lantai dua, dan memperbaiki akses jalan. Imam menyebut, nantinya, area gardu pandang itu juga dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi. Sehingga pemanfaatan bangunan tersebut sebagai ruang publik dapat berjalan maksimal.

Baca Juga: Tanpa Zig-zag dan Angka 8, Satlantas Polres Magelang Kota Berlakukan Lintasan Baru Ujian Praktik SIM C

Sesuai dengan detail engineering design (DED), lantai pertama dapat difungsikan untuk tempat berkumpulnya pengunjung. Sementara di lantai dua, pengunjung bisa melihat pemandangan sekitar. “Bisa untuk kegiatan semacam studi lapangan dan penelitian,” sebutnya.

Imam menambahkan, meski sudah mangkrak beberapa tahun, bangunan gardu pandang dipastikan kokoh untuk pengunjung. Lantaran beberapa kali sudah melakukan review terkait dengan detail bangunan.

Dia berharap, dengan melanjutkan kembali pembangunan gardu pandang tersebut, dapat meningkatkan daya tarik dan kunjungan wisata. “Kami hanya punya dua (wisata). Gunung Tidar dan Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark. Jadi, bisa dilakukan penambahan fasilitas untuk menarik wisatawan,” paparnya.

Baca Juga: Butuh Satu Seperempat Jam Evakuasi Bus Ngguling di Magelang

Kepala Unit Pelaksana teknis (UPT) Kebun Raya Gunung Tidar Yhan Noercahyo Wibowo mengungkapkan, pembangunan gardu pandang itu memang ditargetkan selesai tahun ini. “Setelah selesai dan diserahterimakan ke kami, nanti akan kami rajut satu rangkaian dengan fungsi di kebun raya,” katanya.

Yhan Noercahyo menuturkan, keberadaan gardu pandang itu dinilai dapat memberikan dampak positif terhadap pariwisata di Kebun Raya Gunung Tidar. “Kita butuh tempat yang nyaman sebelum sampai puncak. Karena okupansi sangat banyak kalau kita pusatkan ke puncak semua, tidak memungkinkan. Jadi kita bagi segmentasi,” imbuhnya. (aya/pra)

Lainnya