Neutron Yogyakarta

Petani Bengkuang Mulai Panen Raya

Petani Bengkuang Mulai Panen Raya
LARIS : Penjual bengkuang menggelar lapak di barat simpang empat Prembun, Kebumen. M HAFIED/RADAR KEBUMEN

RADAR MAGELANG – Lapak penjual bengkuang tampak berjejer di sepanjang barat simpang empat Prembun, Kebumen. Ini pertanda petani bengkuang di wilayah Prembun dan Mirit mulai panen raya.

Pantauan di lokasi, para penjual terlihat menjajakan bengkuang di pinggir jalan. Mereka berjualan di sebuah lapak berukuran sekitar 2×3 meter. Lapak tersebut tampak berjejer rapi pada sisi kanan dan kiri pinggir jalan.

Bagi pengguna jalan dari arah Jogja-Purwokerto maupun sebaliknya, akan dengan mudah manyaksikan lapak penjual bengkuang. “Satu deret sebelah kiri ada delapan lapak. Belum lagi ke barat masih ada,” kata seorang penjual bengkuang Muryani, Senin (14/8).

Muryani mengatakan, setiap hari dia menggelar lapak sejak pagi hingga sore. Tergantung momentum, jika bertepatan dengan libur panjang terkadang berjualan hingga larut malam. “Mungkin lebih 15 tahun jualan bengkuang. Dari saya belum nikah, sampai sekarang,” ucapnya.

Dalam sehari, setidaknya dia mampu menjual 20 ikat bengkuang. Berbeda ketika musim ramai, dapat mencapai 70 ikat. “Orang jualan tidak mesti. Karena panen awal bawa lumayan banyak. Buahnya kan masih segar,” ucapnya.

Sementara itu, petani bengkuang Parsijan, 43, mengatakan, hasil panen musim ini terbilang cukup bagus. Kondisi cuaca hingga ancaman hama tidak begitu mengganggu pola pertanian bengkuang. “Setahun bisa panen dua kali. Ini lumayan bagus, buah bisa besar sama rasa lebih manis. Satu ikat ada isi tiga, ada yang delapan buah,” katanya.

Parsijan mengaku, musim kemarau merupakan waktu yang tepat untuk bercocok tanam bengkuang. Berbeda ketika musim penghujan, petani akan menghadapi resiko buah busuk. “Musim kemarau itu langsung ada yang ambil,” jelasnya. (fid/pra)

Lainnya

Exit mobile version