RADAR MAGELANG – Setelah penantian 15 tahun, tim sepak bola Kota Magelang berhasil melenggang pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah ke XVI/2023 di Pati Raya beberapa waktu lalu. Hal ini menandakan bahwa dunia sepak bola Kota Magelang masih hidup. Meski pada ajang itu tidak membuahkan hasil yang baik.
Selama porprov, tim sepak bola Kota Magelang harus bertanding terseok-seok. Di babak penentuan penyisihan grup B, mereka sempat unggul melawan tim sepak bola Kendal. Dengan skor 2-0. Perolehan poin itu sejajar dengan tim sepak bola Cilacap. Namun, tim sepak bola Kota Magelang harus menelan pil pahit karena gagal lolos fase penyisihan.
Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Magelang Joko Budiyono mengaku tetap bangga dengan para pemain. Menurutnya, pertandingan tersebut tidak mengecewakan, tapi belum beruntung. “Hal ini menjadi cambuk bagi kita bahwa sepak bola Kota Magelang masih ada,” ujarnya, Sabtu (19/8/23).
Baca Juga: Kapasitas Lapas Magelang Membeludak, Satu Kamar Kapasitas 10 Diisi 30 Orang
Dia menyebut, dengan lolosnya tim sepak bola Kota Magelang pada porprov menjadi satu torehan sejarah. Lantaran selama 15 tahun, tim tersebut belum pernah lolos pada penyisihan pra-porprov. “Kalau saja kemarin lebih dikencengi lagi, kemungkinan hasilnya akan lain. Tapi, ya sudah lah,” imbuhnya.
Terlebih, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, tim sepak bola yang lolos pada gelaran proprov hanya delapan. Skuad Kota Magelang mampu menyisihkan beberapa daerah lain pada pra-porprov. Apalagi kesebelasan tersebut dinilai paling siap bertanding pada porprov.
Padahal, dia menyebut, pemain yang ikut berlaga pada porprov tersebut kebanyakan belum berusia 17 tahun. Mereka tentu masih membutuhkan pembinaan yang lebih masif lagi. Tim porprov ini, kata dia, secara tidak langsung mengingatkan bahwa sepak bola Kota Magelang masih eksis.
Harapannya, porprov menjadi jembatan agar ke depan, dapat membangun sepak bola Kota Magelang yang lebih nyata lagi. Termasuk membangun kolaborasi antara askot dan PPSM. “Saya akan godok semaksimal mungkin bibit-bibit ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh PPSM atau klub liga lain,” lontarnya.
Baca Juga: Juru Parkir Depan Indomaret Magelang Dikeroyok dan Dibacok Polisi Buru Pelaku
Sementara itu, pelatih tim sepak bola porprov Edy Prayitno menuturkan, skuad ini sebetulnya sudah dibentuk sebelum pandemi. Hanya saja, banyak para pemain yang mengundurkan diri. Beberapa dari mereka sudah bekerja. “Tim porprov kemarin sebenarnya belum layak (bertanding) karena umurnya terlalu muda,” paparnya.
Beruntung, lanjut dia, aturan pemain sepak bola pada porprov, diperbolehkan dari kelahiran 2001 ke atas. Sementara skuad Kota Magelang kebanyakan kelahiran 2006. Kendati begitu, mereka terus berjuang semaksimal mungkin pada setiap laga.
Dia berharap, para pemain yang merupakan bibit-bibit muda ini terus bersemangat. Karena pertandingan tidak hanya berhenti pada porprov saja, melainkan masih ada pertandingan lain yang menanti. “Manajemennya akan ditata lagi, anak-anak juga harus giat berlatih,” ujarnya. (aya/pra)