RADAR MAGELANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Purworejo terus mendorong program strategic irrigation modernization and urgent rehabilitation project (Simurp). Yakni, modernisasi dan rehabilitasi jaringan irigasi yang mendesak dan penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Kepala DKPP Purworejo Hadi Sadsila menyebutkan, program yang telah digulirkan sejak 2020 ini, berupaya untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global. Melalui pelaksanaan pembangunan pertanian cerdas iklim atau climate smart sgriculture (CSA).
Terlebih saat cuaca ekstrem. Sehingga mempengaruhi kegiatan budi daya tanaman yang menyebabkan penurunan produktivitas dan mutu hasil pertanian. Hal itu tentu akan berpengaruh pada upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Program tersebut dapat berkembang di wilayah Kabupaten Purworejo dengan adanya sinergi dengan pusat,” harapnya Rabu (30/8/23).
Baca Juga: Amankan Pilkades, Polres Purworejo Siagakan 389 Personel
Kepala Pusat Penyuluhan (Kapusluh) Kementerian Pertanian (Kementan) Bustanul Arifin Caya mengungkapkan, agenda panen temu lapang petani di Desa Tegalrejo, Banyuurip sebagai wadah bersama untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan teknik terbaik dalam pertanian.
Dia menyebut, dengan menerapkan teknologi CSA, mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Yakni menghasilkan lebih dari 1,2 ton gabah kering panen (GKP) dan terjadi peningkatan.
“Untuk itu, saya harap dapat diteruskan kepada para petani yang lain. Tidak hanya di wilayah Kecamatan Banyuurip tetapi semua kecamatan, sehingga resonansi kegiatan CSA ini bisa dirasakan oleh seluruhnya di Kabupaten Purworejo,” beber Bustanul.
Baca Juga: Karnaval Purworejo Sisakan 1,3 Ton Sampah
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti pun mengajak para petani Purworejo untuk terus semangat dalam meningkatkan produktivitas pertanian. “Yakni, dengan mengadopsi teknologi terbaru serta menjaga kelestarian lingkungan demi generasi masa depan,” pesannya. (han/eno)