Neutron Yogyakarta

Perdana Putar Film ‘Catatan Si Boy’ dan ‘Suzzanna’

Perdana Putar Film ‘Catatan Si Boy’ dan ‘Suzzanna’
MULAI RAMAI: Suasana lobi Bioskop NSC Ultima Purworejo, ramai pengunjung pada Kamis (31/8/23).JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO

RADAR MAGELANG – Beberapa lama tak memiliki gedung bioskop, Purworejo kini memiliki Bioskop New Star Cineplex (NSC) Ultima Purworejo. Masyarakat Purworejo bisa menyaksikan film di bioskop tanpa harus ke Jogja. Cukup di toko swalayan Laris Purworejo sudah bisa buat nonton.

Bioskop di Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 150 itu sudah beroperasi sejak Senin (28/8/23) lalu. Dengan memutar film Galaksi, Catatan Si Boy, Suzzanna, dan Lantai 4.Asisten Manajer Bioskop NSC Ultima Purworejo M. Reza Pahlevi menyampaikan, bioskop NSC Ultima Purworejo memiliki dua studio dengan kapasitas 200 penonton. “Film yang diputar adalah film terbaru yang rilis bulan ini dan bulan berikutnya,” katanya saat ditemui Kamis (31/8/23).

Disebutkan, dari awal buka rata-rata penonton per hari 50-100 orang dari kalangan pelajar hingga family. “Lumayan ramai apalagi kami hanya soft opening tidak ada grand opening,” ungkap dia.

Baca Juga: Hore, Masyarakat Purworejo Sekarang Bisa Nonton Film di Bioskop

Untuk sementara waktu ini, film yang diputar baru film Indonesia. Namun, rencana di September akan memutar film dari luar juga. “Untuk HTM setiap Senin, Selasa, dan Rabu Rp 33 ribu. Kamis dan Jumat Rp 38 ribu, serta weekend dan hari libur nasional Rp 43 ribu,” jelasnya.

Jam operasional bioskop mulai dari pukul 10.10 – 21.00 dan saat ini tiket baru bisa dibeli secara offline. “Harapannya ke depan bioskop akan semakin ramai dan dinikmati masyarakat Purworejo. Tidak perlu pergi jauh-jauh untuk nonton,” tuturnya.

Salah satu warga Brengkelan, Purworejo Fandhy Aryo Pamungkas, 28, mengaku senang dan ingin segera menjajal bioskop baru tersebut. “Waktu perdana Senin (28/8) lalu saya mau menonton tapi datangnya telat, pukul 17.00 sudah tidak buka tiket. Mungkin lain waktu, sekarang belum sempat,” ungkapnya.

Baca Juga: Mayoritas Karaoke di Purworejo Belum Miliki PBG dan NIB

Menurutnya, keberadaan bioskop di Purworejo sudah ditunggu-tunggu karena selama ini kalau ingin menonton film harus ke Jogja dulu. Dengan adanya bioskop di Purworejo jadi lebih enak dan irit transport. “Alhamdulillah Purworejo ada bioskop, ini yang saya tunggu-tunggu ya mungkin juga ditunggu-tunggu oleh sebagian besar anak muda di Purworejo,” sebutnya. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)