Neutron Yogyakarta

KONI Kota Magelang Siapkan Dua Cabor Baru

KONI Kota Magelang Siapkan Dua Cabor Baru
SIMBOLIS: Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz melepas secara resmi para atlet untuk maju dalam Porprov Jateng di Pendopo Pengabdian, kompleks Rumjab Wali Kota Magelang, Selasa (25/7/23) lalu.Dok: Prokompim Kota Magelang

RADAR MAGELANG – Pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVI/2023 lalu, Kota Magelang hanya memperoleh 14 medali emas dari target 20 medali emas. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Magelang menargetkan memperbaiki capaian tersebut pada Porprov 2026 mendatang. Di antaranya denan menambah dua cabang olahraga (cabor) baru, yakni gateball dan muaythai.

Ketua KONI Kota Magelang Ali Sobri Sungkar mengatakan, penambahan cabor baru itu sebagai bagian dari strategi untuk mendongkrak prestasi para atlet pada ajang porprov. Dia optimistis, cabor gateball dapat diandalkan. Bahkan, KONI telah membentuk kepengurusan. “SK-nya sudah turun, tinggal (menunggu) pelantikan,” terangnya Selasa (5/9/23).

Para pengurus itusudah siap bekerja keras untuk mempersiapkan para atletnya. Harapannya dapat memberi hasil yang terbaik bagi Kota Magelang. KONI juga tengah mempersiapkan tiga gerbong menuju Porprov Jawa Tengah pada 2026 mendatang. Yakni para atlet yang ikut di porprov beberapa waktu lalu, atlet yang ikut pra-porprov tapi gagal melaju pada porprov, dan para atlet yang dinilai memiliki potensi.

Baca Juga: Ramai-Ramai Reresik Shelter Kuliner Tuin Van Java Kota Magelang

Adapun atlet yang berpotensi itu terdiri dari dua bagian. Yakni potensi sesuai cabor yang sudah ada dan cabor yang telah dipersiapkan. Nanti akan dipetakan untuk menentukan treatment. “Kalau gerbong A, mereka yang kemarin sudah lolos pra-porprov dan ikut porprov, kan potensinya jauh lebih tinggi. Artinya tinggal matangkan lagi,” ujarnya.

Ali menambahkan, ketika ajang porprov kemarin digodok, dipersiapkan, dan dievaluasi lagi, hal itu menjadi kekuatan tersendiri untuk bisa mendulang emas pada 2026 mendatang. Sehingga diperlukan pemetaan, baik internal maupun kekuatan lawan. Ketika bisa mendeteksi kemampuan lawan, bisa menjadi peluang untuk menang jika dipersiapkan dengan maksimal.

Pada Porprov Jawa Tengah XVI/2023, kontingen Kota Magelang mampu membawa pulang 65 medali. Dengan rincian, 14 medali emas, 15 medali perak, dan 32 medali perunggu. Terkait dengan bonus yang bakal diperoleh atlet, dia menegaskan, KONI telah mengusulkannya kepada pemkot. Termasuk besaran bonus atlet dan pelatih berprestasi. “Kami sudah usulkan, harapannya bisa lebih (nilainya), hanya saja belum ada keputusan,” jelasnya.

Baca Juga: Empat Belas Tim di Bawah Askab PSSI Magelang Ikuti Liga SSB dan Soeratin

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang Sarwo Imam Santosa mengutarakan, besaran bonus atlet dan pelatih berprestasi itu tengah dikoordinasikan dengan pemkot. Sebab, besaran bonus yang diberikan harus dihitung sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. “Ini kebijakan bersama. Harus dibicarakan antara KONI dan pemkot,” sebutnya.

Dia mengaku bangga dengan seluruh atlet yang telah bekerja keras untuk meraih prestasi pada Porprov Jawa Tengah XVI/2023 lalu. Apalagi dengan luas wilayah Kota Magelang yang cenderung kecil itu, bisa menorehkan prestasi dengan membawa pulang 65 medali. Meski peringkatnya sama dengan 2018 lalu, tapi perolehan medalinya jauh lebih banyak.“Makanya kami bangga dengan teman-teman yang sudah berjuang untuk Kota Magelang dan mendapatkan medali yang cukup banyak.” sambungnya. (aya/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version