Neutron Yogyakarta

Bulan Dana Terkumpul Rp 1,07 Miliar

Bulan Dana Terkumpul Rp 1,07 Miliar
PRESTASI: Perwakilan OPD, BUMN/BUMD, TNI, Polri, sekolah, maupun dunia usaha yang telah berkontribusi dalam penggalangan dana PMI Kota Magelang.Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Bulan Dana PMI Kota Magelang tahun 2023 terkumpul mencapai Rp 1,07 miliar. Dana tersebut merupakan hasil donasi masyarakat yang tidak mengikat terhitung sejak Mei-Agustus 2023. Perolehan tersebut merupakan hasil kerja keras dan kontribusi seluruh pihak terkait.

Sekretaris Daerah Kota Magelang Hamzah Kholifi menuturkan, PMI memiliki peran, fungsi, dan kontribusi yang sangat besar. Utamanya dalam melaksanakan misi kemanusiaan. Hal ini dapat dirasakan dari kiprah PMI yang begitu nyata setiap terjadi musibah atau bencana alam. Baik dalam bentuk pendirian dan pelayanan tenda darurat hingga layanan pertolongan pertama kepada masyarakat.

Dia melanjutkan, hasil dari pengumpulan dana PMI nantinya akan dipergunakan untuk operasional PMI Kota Magelang selama satu tahun ke depan. Guna menjalankan program dan misi kemanusiaan. “Jer Basuki Mawa Beya tentu saja. Agar PMI dapat menjalankan perannya secara maksimal, diperlukan sumber daya sebagai penggerak,” ucapnya di Pendopo Pengabdian, Rabu (6/9/23).

Baca Juga: Bulan Dana PMI Magelang Terkumpul Rp 1,07 Miliar

Hamzah meminta kepada seluruh jajaran PMI Kota Magelang agar hasil bulan dana yang telah diterima dapat dikelola dengan penuh tanggung jawab. Serta digunakan seoptimal mungkin untuk mendukung seluruh program yang direncanakan.

Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0705/Magelang Mayor Inf Joko Nugroho menyampaikan, dana PMI diharapkan dapat memberikan manfaat besar dan menyelamatkan banyak nyawa. Capaian tersebut menjadi bukti soliditas sesama dan mendukung misi PMI dalam memberikan bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, Ketua PMI Kota Magelang Suko Tri Cahyo menyebut, sumber bulan dana PMI diperoleh dari donasi masyarakat yang tidak mengikat. Bulan dana PMI merupakan wujud kepedulian masyarakat dalam membantu melalui PMI.

Baca Juga: PMI Krisis Darah, Jam Pelayanan Buka sampai Pukul 21.00

Kepedulian ini, lanjut dia, juga sebagai wujud perhatian masyarakat terhadap program-program PMI. “Meskipun banyak tantangan tapi dengan penuh semangat dan optimisme semua panitia, terpenuhi lebih dari Rp 1 miliar,” sebutnya.

PMI Kota Magelang selama ini telah melayani masyarakat baik Kota Magelang maupun sekitaranya. PMI siap siaga menghadapi bencana non alam, seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, krisis kesehatan seperti pandemi Covid-19, hingga klinik donor darah yang aman dan berkualitas. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)