Neutron Yogyakarta

Permainan Tradisional Dukung Transisi PAUD-SD Lebih Menyenangkan

Permainan Tradisional Dukung Transisi PAUD-SD Lebih Menyenangkan
INTERAKTIF: Bupati Magelang besama istri saat mendampingi anak anak Paud dan SD bermain mainan tradisional di SD Kartika XII-1 Kompleks Panca Arga 1 Kecamatan Mertoyudan kemarin (14/9).

RADAR MAGELANG – Sebanyak 400 anak-anak dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) ke tingkat sekolah dasar (SD) tampak semangat ketika bermain permainan tradisional. Sebab permainan tradisional dapat mendukung transisi dari tingkat PAUD ke SD. Sehingga permainan tradisional ini, sudah semestinya dikenalkan dan dihidupkan kembali.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menyampaikan, memang perlu adanya wadah agar anak-anak lebih dekat dengan aneka permainan tradisional. Termasuk menggelar festival dolanan. Tujuannya untuk melestarikan warisan budaya dan mengenalkan generasi muda soal nilai-nilai budaya.

Kemudian, sebagai bentuk pengembangan keterampilan anak dan mendukung transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. “Peserta festival dolanan tradisional ini diikuti oleh peserta didik dari satuan PAUD dan SD kelas awal sebanyak kurang lebih 400 orang,” terang Husein Kamis (14/9/23).

Baca Juga: SMPN 11 Magelang Punya Kelas Khusus Olahraga

Sementara jenis permainan tradisional yang disediakan dalam festival ini antara lain, dakon, cublak-cublak suweng, bekel, egrang, dan egrang batok. Kemudian, ada juga bakiak papan, lompat tali karet, setinan, gobak sodor, jamuran, ular tangga, gangsingan, dan tembang Jawa.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menuturkan, keberadaan permainan tradisional ini tidak hanya sekadar permainan. Tetapi juga bermanfaat untuk kematangan emosional anak, kemandirian, dan mendukung interaksi antar-sesama. Hal itu dapat mendukung pola perkembangan anak yang memasuki transisi PAUD ke SD.

Pembelajaran pun, kata dia, haruslah menyenangkan dan tidak melulu di dalam kelas. Bisa dilakukan di luar kelas ataupun alam terbuka. “Butuh kebijaksanaan kita para orang tua agar betul-betul melakukan transisi dari PAUD ke SD dengan menyenangkan. Sehingga anak-anak bisa merasakan merdeka belajar yang kita harapkan bersama,” sebutnya. (aya/eno)

Lainnya

Exit mobile version