Neutron Yogyakarta

Dampak Kekeringan di Kebumen Terus Meluas

Dampak Kekeringan di Kebumen Terus Meluas
Warga Desa Kalirejo, Kecamatan Karanggayam menampung bantuan air bersih.

RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen mencatat memasuki pekan ketiga September ini, wilayah terdampak kekeringan di Kebumen terus meluas. Di awal September lalu, anya di 16 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Kini, jumlahnya semakin bertambah. Kendati begitu, BPBD memastikan pasokan bantuan air bersih tercukupi.

Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Haryono Wahyudi menyampaikan, distribusi bantuan dilakukan berdasar permohonan resmi dari pemerintah desa setempat. Kalau tidak ada surat permohonan tidak bisa. Di dalam surat itu harus disertakan jumlah jiwa dan titiknya. “Kami khawatir fasilitas di sana belum siap. Jadi ada asesmen dulu,” jelasnya, kemarin (19/9).

Data per Minggu (17/9) distribusi bantuan air bersih ke titik kekeringan mencapai 111 tangki atau setara 539 ribu liter air. Bantuan tersebut terdistribusi ke 28 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Mencakup 24.327 jiwa atau 6.581 kepala keluarga.Sejauh ini, BPBD Kebumen juga memutuskan belum mengoperasikan sumur darurat. Bantuan air bersih dirasa cukup hanya mengandalkan air dari PDAM. Selain itu, sejumlah wilayah kini juga terbantu dari adanya program pengadaan air bersih yang dikelola desa.

Pihaknya juga memastikan, bantuan air bersih yang terdistribusi layak konsumsi dan terhindar dari bakteri berbahaya. Karena PDAM sudah menjamin dengan adanya uji berkala. Yang penting kualitas air terhindar bakteri berbahaya seperti E-coli. “Kalau kapur masih bisa ditolerir,” ungkapnya.

Kepala Desa Kalirejo Sarman menyampaikan, setiap tahun desanya selalu menjadi langganan kekeringan. Kondisi ini semakin parah ketika memasuki puncak musim kemarau. Sampai saat ini sudah tiga kali droping dari BPBD. Beberapa sumber mata air di desa ini sudah mengering. Warga hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Termasuk lewat program Pamsimas. Namun, hanya untuk 4 RT, itu pun tidak cukup. “Harus bergantian kalau mau ngangsu air,” jelasnya. (fid/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)