Neutron Yogyakarta

Diawali Kampanye, Ketua OSIS Dipilig dengan Coblosan

Diawali Kampanye, Ketua OSIS Dipilig dengan Coblosan
SUARA DEMOKRASI: Siswa SMP Negeri 5 Kebumen menggelar pemilihan ketua Osis layaknya Pemilu. (SMPN 5 KEBUMEN UNTUK RADAR KEBUMEN)

RADAR MAGELANG – Ajang pemilihan ketua Osis (Pilketos) di SMP Negeri 5 Kebumen berlangsung semarak. Pesta demokrasi di lingkungan sekolah tersebut sama persis layaknya proses pemilihan umum (Pemilu).

Kepala SMP Negeri 5 Kebumen Tjandra Agustina Dewanti menyampaikan, proses Pilketos sengaja mengadopsi tahapan pemilu. Dengan maksud agar para siswa nantinya tidak gagap dalam menyalurkan hak suara ketika sudah genap berusia 17 tahun. “Kami beri bekal sejak dini. Mekanisme dan tata cara coblosan. Setidaknya anak-anak juga akan mengerti pentingnya ikut terlibat dalam pesta demokrasi,” kata Tjandra, Sabtu (23/9).

Tjandra mengatakan, pelaksanaan Pilketos ini merupakan penjabaran proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dari kurikulum Merdeka Belajar. Adapun tema yang diambil adalah Suara Demokrasi. “Guru itu cuma fasilitasi. Selebihnya, anak-anak yang berinisiatif dan terlibat langsung,” jelasnya.

Lebih lanjut, proyek P5 ini sebelumnya sudah diawali adanya kunjungan lapangan ke sejumlah kantor instansi pemerintahan. Dari kunjungan tersebut para siswa diharapkan paham mengenai tugas dan fungsi setiap lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan. “Kami sudah muter. Menyambangi kantor KPU dan DPRD. Sebelumnya juga ke lembaga yudikatif. Anak-anak belajar langsung di tempat,” ucap Tjandra.

Ketua Panitia Pilketos Adil Hartono mengatakan, pemilihan ketua OSIS layaknya Pemilu ini telah berlangsung dua tahun terkahir. Setiap tahapan memang sengaja dibuat sama persis seperti Pemilu. Mulai dari penjaringan kandidat bakal calon, penetapan calon, pembuatan dan penyampaian visi misi, masa kampenye, pencoblosan hingga perhitungan suara. “Diawali kampanye dua hari kemarin. Paslon itu pasang poster di titik strategis sekolah. Baru proses coblosan di bilik suara,” bebernya.

Dalam proses Pilketos tersebut terdapat tiga kandidat pasangan calon (paslon). Para kandidat merupakan siswa kelas 7 dan 8. Adapun jumlah pemilik hak suara sebanyak 613 orang yang terbagi dari kalangan siswa, guru maupun karyawan. “Setelah dihitung panitia pemungutan. Yang unggul paslon nomor 1. Selisih suara cukup banyak,” pungkasnya. (fid/pra)

Lainnya

Exit mobile version