Neutron Yogyakarta

Target Bulan Dana PMI Purworejo 2023 Rp 1,1 Miliar

Target Bulan Dana PMI Purworejo 2023 Rp 1,1 Miliar

RADAR MAGELANG – Bulan Dana PMI Kabupaten Purworejo 2023 ditarget sama dengan tahun sebelumnya. Yakni, Rp 1,1 miliar hingga Desember 2023 mendatang.

Ketua Panitia Bulan Dana PMI selaku Dandim Purworejo Letkol Inf. Yohanes Heru Wibowo menyebut, target tersebut dapat diperpanjang sesuai kondisi. “Seharusnya, kegiatan ini dimulai awal atau pertengahan September ini tapi saya optimistis dapat mencapai target tersebut,” katanya Rabu (27/9).

Dia menyampaikan, perolehan dana tersebut nantinya akan digunakan untuk kegiatan PMI Kabupaten Purworejo secara keseluruhan. Yakni, untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan hingga operasional PMI Kabupaten Purworejo.

Baca Juga: HUT Ke-78, PMI DIY Kampanyekan Aksi Cerdas Iklim dan Sudah Distribusikan Jutaan Liter Air Bersih

Disebutkan, panitia akan berkomitmen untuk menggencarkan sosialisasi dan akan segera bergerak. “Kami memohon dukungan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan kegiatan ini (bulan dana PMI),” ajak dia.

Ketua PMK Kabupaten Purworejo Yuli Hastuti menyebutkan, kegiatan bulan dana PMK merupakan salah satu cermin kehidupan bermasyarakat. Yaitu, semangat saling tolong-menolong dan bergotong royong dalam menyelesaikan suatu masalah.

Untuk itu, Yuli mengajak seluruh masyarakat, instansi pemerintah, hingga pengusaha untuk menumbuhkan semangat tersebut. “Terlebih, PMI merupakan organisasi kemanusiaan yang mengemban misi sangat mulia untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan,” ujar dia.

Baca Juga: Jumbara PMR Tingkat Nasional IX, Kontingen PMI DIY Pertahankan Prestasi Peringkat 1

Tak hanya untuk kepentingan masyarakat di Kabupaten Purworejo saja. Namun, juga masyarakat di daerah lain yang terkena musibah dan membutuhkan dana yang besar. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)