Neutron Yogyakarta

BUMD Selain untuk Pelayanan Juga Pemasukkan Daerah

BUMD Selain untuk Pelayanan Juga Pemasukkan Daerah
Salah satu BUMD di Purworejo, PDAM Kabupaten Purworejo terima penghargaan kategori Perumdam Kecil dalam ajang BUMD Award 2023 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri pada Jumat (29/9) lalu.ISTIMEWA

RADAR MAGELANG – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Purworejo harus terapkan sekaligus menjaga core value dan core purpose BUMD. Karena selain untuk pelayanan, BUMD juga berfungsi untuk pemasukkan daerah.

Kabag Perekonomian dan SDA, Setda Purworejo Anggit Wahyu Nugroho menyebutkan, untuk menjaga hal tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo melalui Bagian Perekonomian dan SDA Setda Purworejo senantiasa memberikan pembinaan secara intensif kepada BUMD. “Meskipun tetap ada atau terjadi perubahan-perubahan dalam praktik-praktik operasi perusahaan, tujuan-tujuan spesifik, dan strategi,” kata Kabag Perekonomian dan SDA, Setda Purworejo Anggit Wahyu Nugroho Minggu (1/10/23).

Mengingat, hal tersebut sangat berpengaruh dalam mewujudkan Purworejo Berdaya Saing 2025. Selain itu, BUMD juga mempunyai peran strategis selain sebagai pelayanan publik juga sebagai income center bagi Kabupaten Purworejo. Adapun core values tersebut adalah berorientasi pelayanan akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Sedang, core purpose sebagai employer branding yaitu bangga melayani bangsa.

Baca Juga: Tiga Pemuda di Purworejo Curi Gabah untuk Main Judi Slot

Salah satu BUMD di Kabupaten Purworejo yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo baru-baru ini kembali meraih penghargaan kategori Perumdam Kecil dalam ajang BUMD Award 2023 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri.

Penghargaan diberikan kepada Wakil Bupati Purworejo (Wabup) Yuli Hastuti pada acara Penganugerahan BUMD Award 2023 dan Rakor BUMD Seluruh Indonesia pada Jumat (29/9/23) lalu. Sebab, Perumdam Purworejo memiliki beberapa program yang bermanfaat bagi masyarakat.

Di antaranya, bantuan bagi daerah rawan air bersih dan memberikan subsidi pada masyarakat miskin saat pandemi Covid 19. Selain itu, kinerja BUMD 2022 yang telah diaudit, memberikan sumbangsih deviden sebesar Rp 2,1 milyar, dan sebagainya.

Baca Juga: Pembayaran Uang Ganti Rugi Bendungan Bener di Desa Wadas Diundur, Warga Tak Penuhi Undangan BPN Purworejo

Wabup Purworejo Yuli Hastuti berharap, penghargaan tersebut menjadi motivasi dan penyemangat bagi Pemkab Purworejo untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan. Dia berharap, hal itu dapat memotivasi BUMD lain yang dimiliki Kabupaten Purworejo. “Semoga dapat memotivasi BUMD lain sebagai salah satu penyumbang PAD,” harap Yuli. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)