RADAR MAGELANG – Musim penghujan diperkirakan turun pada minggu kedua November. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo terus antisipasi terjadinya kekeringan dan kekurangan air bersih di sejumlah wilayah.
Kabid Penyelamatan dan Evakuasi, BPBD Purworejo Suparyono menyampaikan fenomena El Nino dengan kemarau panjang membawa dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Purworejo. Banyak sumber mata air yang menyusut dan mengering sehingga banyak warga membutuhkan air bersih.
Bahkan, 14 Kecamatan dari 16 kecamatan yang ada di Purworejo mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Untuk itu, BPBD Purworejo terus lakukan dropping air bersih. Hingga Selasa (3/10), BPBD Purworejo telah melakukan dropping air bersih sebanyak 251 tangki air di 29 desa. “Sudah ada 37 desa yang mengajukan permintaan air bersih ke kami,” ungkapnya, kemarin (4/10).
Wilayah-wialayah itu di antaranya, di Desa Rowodadi di Dusun Rowosari, Desa Seren, Desa Mlaran, Desa Karangsari, Desa Wonotulus, Desa Donorati, Desa Sidorejo, Desa Sidomulyo, dan sebagainya.Setiap melakukan dropping air bersih, BPBD Purworejo menggunakan tiga armada dengan kapasitas tangki masing-masing 5.000 liter. “Kami juga menggandeng sejumlah lembaga dan organisasi lain juga karena keterbatasan armada dan anggaran,” ujar dia.
Selain menyalurkan air bersih, BPBD Purworejo saat ini juga melakukan pemantauan ke beberapa wilayah yang terjadi tanah retak, khususnya di wilayah pegunungan. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor pada musim hujan. “Untuk itu, warga di wilayah kekeringan harus bisa menghemat air,” imbau dia.
Selain itu, masyarakat dilarang membakar sampah yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Juga diminta banyak minum air putih untuk menjaga kesehatan agar tubuh tetap terjaga karena suhu yang panas.(han/din)