Neutron Yogyakarta

Masyarakat Diimbau Hemat Gunakan Air

Masyarakat Diimbau Hemat Gunakan Air
KERING KERONTANG: Penggembala membawa ternak kambingnya mencari makan di tengah sawah yang sudah gersang di salah satu wilayah di Kabupaten Purworejo, kemarin (4/10). (JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Musim penghujan diperkirakan turun pada minggu kedua November. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo terus antisipasi terjadinya kekeringan dan kekurangan air bersih di sejumlah wilayah.

Kabid Penyelamatan dan Evakuasi, BPBD Purworejo Suparyono menyampaikan fenomena El Nino dengan kemarau panjang membawa dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Purworejo. Banyak sumber mata air yang menyusut dan mengering sehingga banyak warga membutuhkan air bersih.

Bahkan, 14 Kecamatan dari 16 kecamatan yang ada di Purworejo mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Untuk itu, BPBD Purworejo terus lakukan dropping air bersih. Hingga Selasa (3/10), BPBD Purworejo telah melakukan dropping air bersih sebanyak 251 tangki air di 29 desa. “Sudah ada 37 desa yang mengajukan permintaan air bersih ke kami,” ungkapnya, kemarin (4/10).

Wilayah-wialayah itu di antaranya, di Desa Rowodadi di Dusun Rowosari, Desa Seren, Desa Mlaran, Desa Karangsari, Desa Wonotulus, Desa Donorati, Desa Sidorejo, Desa Sidomulyo, dan sebagainya.Setiap melakukan dropping air bersih, BPBD Purworejo menggunakan tiga armada dengan kapasitas tangki masing-masing 5.000 liter. “Kami juga menggandeng sejumlah lembaga dan organisasi lain juga karena keterbatasan armada dan anggaran,” ujar dia.

Selain menyalurkan air bersih, BPBD Purworejo saat ini juga melakukan pemantauan ke beberapa wilayah yang terjadi tanah retak, khususnya di wilayah pegunungan. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor pada musim hujan. “Untuk itu, warga di wilayah kekeringan harus bisa menghemat air,” imbau dia.

Selain itu, masyarakat dilarang membakar sampah yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Juga diminta banyak minum air putih untuk menjaga kesehatan agar tubuh tetap terjaga karena suhu yang panas.(han/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)