MAGELANG – Warga Dusun Tepo, Dlimas, Tegalrejo kesulitan air bersih selama musim kemarau ini. Apalagi pasokan air dari PDAM Tirta Gemilang tidak mencukupi seluruh kebutuhan rumah tangga. Beberapa kali, bahkan tidak mengalir. Sehingga mereka hanya mengandalkan bantuan.
Warga Dusun Tepo Hermiyono, 51, mengatakan, sebagian besar warga mengandalkan PDAM karena mata air setempat sudah tidak mengalir. Debit airnya semakin mengecil. Warga sudah pun sudah mengajukan suplai air bersih kepada PDAM.
Mereka meminta suplai air empat kali dalam seminggu. Tapi, hanya terealisasi dua kali dalam seminggu, yakni Selasa dan Kamis. “PDAM tidak bisa mencukupi. Satu minggu cuma dikasih dua tangki. Kapasitasnya sekitar 4 ribu liter untuk 280 KK,” jelasnya saat ditemui kemarin (4/10).
Namun, ketika air mengalir, dilakukan dengan sistem giliran pada hari Rabu dan Sabtu. Bahkan untuk menutupi kebutuhan warga lain, banyak relawan yang turun tangan. “Harapannya saat ini untuk suplai air bersih bisa dicukupi,” ungkapnya.
Kepala Desa Dlimas Saebani mengatakan, hampir 90 persen warganya menjadi pelanggan PDAM. Kurangnya suplai air juga karena keberadaan dusun yang lebih tinggi. Jika tidak ada bantuan air bersih, warga mengambil dari sumber mata air Macanan. Mereka biasanya membawa jeriken dengan jarak tempuh satu kilometer (km).
Kasubag Umum dan PDE PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang Eko Prasetyo tidak menampik, di musim kemarau saat ini, debit air di sejumlah mata air semakin kecil. Untuk Dusun Tepo, PDAM mengambil air dari lembah di Grabag atau sekitar empat km.
Dia menyebut, Dusun Tepo secara geografi terletak di atas pipa PDAM. “Karena Tepo (letaknya) di atas, kami harus ngambil di atas. Sehingga kosongnya di bawah,” sebutnya.
Secara teknis, PDAM sudah melakukan suplai air secara bergiliran ke beberapa pelanggan yang terdampak kekeringan. Sehingga PDAM berusaha agar air yang disalurkan, bisa menyeluruh. Dengan menyalurkan dua tangki dalam seminggu dengan kapasitas 4 ribu liter. Tangki PDAM itu dibagi hingga ke Secang, Mertoyudan, Borobudur, hingga Salaman. “Kami tidak bisa full mengalirkan air setiap hari ke Dusun Tepo,” paparnya.
Wakapolres Magelang Kota Kompol Budiyuwono Fajar Wisnugroho menuturkan, kepolisian hadir di Dusun Tepuh, Dlimas untuk membantu warga yang terdampak kekeringan. Dengan menyalurkan 8 ribu liter air bersih. “Sehingga kebutuhan minimal warga untuk masak, makan, minum, tercukupi. Harapannya dari pemerintah bisa membantu,” ujarnya.
Dia berharap, kegiatan ini dapat memacu warga lain yang mampu menyuplai air bersih di beberapa desa terdampak kekeringan. “Warga juga bisa langsung meminta bantuan air bersih kepada kami. Ini sudah dibicarakan dengan rekan lain, jika memungkinkan tiap dua hari sekali kita dorong satu atau dua tangki ke sini,” rincinya. (aya/eno)