RADAR MAGELANG – Dikenal dengan sebutan Omah Lawas, kini kawasan rumah tersebut menjadi tempat untuk pengembangan seni dan budaya. Terletak di daerah Kalikepuh, Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Omah Lawas tersebut kini diberi nama Rumah Budaya Tjokrodipo.
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada Sabtu (28/10) lalu, Rumah Budaya Tjokrodipo telah diresmikan. Peresmian dilakukan oleh pendiri Rumah Budaya Tjokrodipo, Angko Setiyarso Widodo.
Angko menjelaskan, rumah berumur ratusan tahun itu merupakan rumah yang sangat bersejarah. Yakni, sudah berdiri sejak 1800-an lalu dan pada 1980-an pernah menjadi markas Muda Adikarsa. “Presiden Lima Gunung dan Tanto Mendut juga pernah tidur di rumah tersebut saat menjadi mahasiswa,” ujarnya Senin (30/10).
Rumah bersejarah tersebut kemudian dijadikan sebagai Rumah Budaya Tjokrodipo. Alasannya karena selama ini para pelaku seni sulit mendapatkan tempat untuk berkumpul. Bahkan, sekadar tempat untuk bersantai membahas tentang seni dan budaya.
Angko berharap, setelah difungsikan menjadi rumah pengembangan seni dan budaya tersebut dapat lebih bermanfaat. Selain itu, mampu menjadi wadah kreativitas masyarakat, khususnya generasi muda. “Semoga bisa menjadi tempat untuk mengembangkan potensi seni dan budaya di Purworejo,” harap dia.
Usai diresmikan, pertunjukan wayang kulit dengan tema Gagrag Bagelenan dengan lakon Wahyu Mahkutha Rama disuguhkan kepada penonton. Pertunjukan wayang kulit Gagrag Bagelenan tersebut menjadi event seni pertama yang digelar di rumah lawas itu. Dengan menghadirkan tiga dalang asal Purworejo, Ki Parikesit Dipoyono, Ki Andreas Novianto, dan Nyi Dwi Puspitaningrum.
Rumah Budaya Tjokrodipo tersebut mendapatkan apresiasi dari sastrawan dari Purworejo, yakni Soekoso DM. Dia berharap, rumah budaya tersebut juga dapat berkontribusi dalam membangun karakter generasi muda. “Sebab, unggah-ungguh generasi muda kini kian merosot khususnya dalam hal tata krama dan etika,” tuturnya.
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti menambahkan, rumah budaya tersebut semakin melengkapi sarana seni dan budaya yang ada di Kabupaten Purworejo. Dia berharap, rumah tersebut mampu memberikan semangat untuk melestarikan budaya serta mengembangkan kreativitas masyarakat dalam berkesenian.
Yuli bahkan mengajak para kepala perangkat daerah di Kabupaten Purworejo untuk mendukung kegiatan di rumah budaya tersebut. “Semoga dapat bermanfaat bagi semua,” tandas dia. (pra/han)