Neutron Yogyakarta

Selama Tiga Hari Kantor DPRD Purworejo Jadi Pasar Apresiasi

Selama Tiga Hari Kantor DPRD Purworejo Jadi Pasar Apresiasi
APRESIASI: Suasana Pasar Apresiasi hari pertama pada Jumat (3/11/23) di kompleks DPRD Purworejo.JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Masyarakat Kabupaten Purworejo disuguhkan rangkain agenda menarik di Pasar Apresiasi. Event yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purworejo tersebut akan berlangsung selama tiga hari sejak 3-5 November mendatang di kompleks Gedung DPRD Purworejo.

Berbagai agenda menarik tersebut mulai dari lomba mewarnai untuk TK/PAUD, menggambar SD dan TK, lomba festival band pelajar, parade budaya, lomba makanan dan jajanan khas gastronomi fest, jalan sehat, hingga fashion show. Semua agenda tersebut dapat disaksikan dan diikuti secara gratis oleh masyarakat.

Baca Juga: Lebihi Target, Capaian Investasi Purworejo Hingga Triwulan Ketiga Rp 113 Miliar

Kepala Dindikbud Purworejo Wasit Diono menyebutkan, Pasar Apresiasi tersebut mengusung semangat Sumpah pemuda dan Hari Pahlawan, serta Hari Jadi DPRD Kabupaten Purworejo. Dirangkum menjadi satu dengan tema Gotong Royong Guyub Rukun Tandang Gawe.”Harapannya, event tersebut menjadi ruang pertemuan dan ruang belajar bagi semua lapisan masyarakat di Purworejo melalui pendekatan seni dan budaya,” ungkapnya Jumat (3/11).

Pantauan Radar Jogja di hari pertama Pasar Apresiasi, masyarakat tampak antusias datang ke event tersebut. Bahkan, ratusan peserta mengikuti lomba mewarnai, menggambar, dan fashion show yang diselenggarakan Jumat (3/11). “Hari pertama ini pesertanya sudah lebih 700 peserta,” ungkap dia.

Baca Juga: Sudah 96,70 Persen Warga Purworejo Terdaftar Program JKN

Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi mengatakan, Pasar Apresiasi digelar di tengah-tengah globalisasi dan era kemajuan teknologi di masyarakat. Menurutnya, event kali ini banyak mengusung konsep dari nenek moyang karena menyediakan kuliner-kuliner khas dari setiap kecamatan di Kabupaten Purworejo. Menurut dia, hal itu merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya dulu. “Selain itu, memperkuat branding lokalitas Kabupaten Purworejo,” ucap Dion. (han/pra)

Lainnya