Neutron Yogyakarta

Efek Kemarau Ekstrem, 530 Lebih Tangki Air Bersih Telah Tersalurkan ke Masyarakat

Efek Kemarau Ekstrem, 530 Lebih Tangki Air Bersih Telah Tersalurkan ke Masyarakat
Dua tangki air bersih BPBD Purworejo bantuan air bersih dari BPN dan BRI Cabang Purworejo dilepas ke tiga Desa Tlogosono dan Gintungan serta Desa Tlogokotes - JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Bantuan air bersih terus dikerahkan untuk membantu masyarakat Kabupaten Purworejo yang terdampak el nino.

Lebih dari 530 tangki air bersih telah tersalurkan kepada masyarakat di Purworejo.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Haryono menyampaikan, hingga saat ini sudah ada 58 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Purworejo yang kekeringan.

“Paling ekstrem ada di Kecamatan Bagelen, Kaligesing, Bener, dan Loano sehingga kami penanganan serius di sana,” ungkapnya Rabu (8/11/2023).

Baca Juga: Jokowi Singgung Ciri Kandidat Calon Presiden 2024: Indonesia Perlu Pemimpin yang Kuat, Ganjar dan Prabowo?

Dia menyebutkan, droping air sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang wilayahnya kekurangan air. Bahkan, ada insiden rebutan air di Desa Karanganom, Kecamatan Butuh.

“Kami dari teman-teman BPBD inisiatif iuran dan rencananya Senin (13/11/2023) kami salurkan tiga tangki ke sana,” terangnya.

Haryono mengatakan, el nino merupakan fenomena dua tahunan. El nino tahun ini cukup parah sama seperti di daerah lain dan mengakibatkan kekeringan cukup parah.

“Kekeringan masih berlanjut dan kalau tidak salah BMKG menyebut potensi hujan di Purworejo jatuh pada Dasarian I November,” ujar dia.

Baca Juga: Keluarga Korban Meninggal Akibat Peluru Bripka MK Terima Uang Restitusi Rp 157,6 Juta

Diungkapkan, BPBD Purworejo sampai saat ini telah mendistribusikan kurang lebih 530 tangki air dengan kapasitas masing-masing tangki 5.000 liter.

Bantuan tersebut tidak hanya dari BPBD Purworejo tetapi juga dari CSR (Corporate Social Responsibility), pengusaha, hingga relawan di Purworejo.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan tersebut,” ujar dia.

Pada Rabu (8/11), BPBD Purworejo menyalurkan bantuan air bersih dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan BRI Cabang Purworejo ke empat desa.

Baca Juga: Hattrick Anderson Talisca pastikan Al Nassr Raih Tiga Poin di Kandang Al-Duhail SC

Yakni, ke Desa Tlogosono dan Gintungan (Kecamatan Gebang) serta Desa Tlogokotes (Kecamatan Bagelen) masing-masing desa dua tangki.

“Kami menyalurkan bantuan 10 tangki air bersih kapasitas tangki 5.000 liter. Enam tangki hari ini, empat tangki lain Senin (13/11) ke Desa Hargorojo (Kecamatan Bagelen) dan Desa Guntur (Kecamatan Bener),” sebut Kepala BPN Kabupaten Purworejo Andri Kristanto.

Dia mengatakan, penyaluran bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian BPN dan BRI Cabang Purworejo untuk membantu warga kekurangan air bersih saat musim kemarau ini.

Baca Juga: Soal Hutang Gaji dan Jaminan PT Primissima Terhadap Pekerja, Begini Tanggapan Direktur Perusahaan…

Mengingat, banyak desa di Kabupaten Purworejo yang terdampak parah el nino.

Andri berharap, bantuan dari BPN dan BRI Cabang Purworejo tersebut dapat bermanfaat. “ni dapat bermanfaat dan sedikit membantu masyarakat,” harap dia. (han/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)