Neutron Yogyakarta

Inflasi Kebumen di Bawah Angka Nasional, Pemkab Gencarkan Gebyar Pasar Murah

Inflasi Kebumen di Bawah Angka Nasional, Pemkab Gencarkan Gebyar Pasar Murah
LARIS : Warga Kebumen berbobdong-bondong datang ke pasar murah yang digelar Pemkab Kebumen. Cara ini dilakukan pemkab untuk menekan laju inflasi daerah. (M HAFIED/RADAR KEBUMEN)

RADAR MAGELANG – Kabag Perekonomian dan SDA pada Sekretariat Daerah (Setda) Kebumen Purnowati menyebut tingkat inflasi di Kebumen masih dalam kondisi wajar.

Bahkan, dia menegaskan per November ini tingkat inflasi berada pada posisi dibawah angka nasional.

Purnowati mengungkapkan, meski belakangan terdapat kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok. Namun, hal tersebut masih dapat terkendali.

Artinya, kini masih dalam kondisi ambang batas aman. “Namanya inflasi itu berpaku seluruh harga. Memang sekarang sebagian harga naik, tapi tidak ada lonjakam signifikan,” jelasnya, Rabu (8/11/2023).

Baca Juga: Efek Kemarau Ekstrem, 530 Lebih Tangki Air Bersih Telah Tersalurkan ke Masyarakat

Dia menjelaskan, secara makro penilaian inflasi Kebumen tidak berdiri sendiri. Sampai sekarang masih mengacu pada kondisi inflasi Banyumas Raya.

Adapun penilaian inflasi ini melalui perhitungan dari berbagai indikator. “Yang naik beras sama gula. Tapi tidak begitu. Maka kami buka pasar murah,” sebutnya.

Lebih lanjut, tingkat inflasi, kata Purnowati, bisa dikatakan cukup mengkhawatirkan jika menyentuh angka lebih dari 4. Sedangkan wilayah Banyumas Raya masih di angka tiga.

“Inflasi dapat ditolerir itu kalau 2-4. Di Indonesia secara umum tidak begitu tinggi. Posisi sekarang Kebumen masih dibawah nasional,” ucapnya.

Sejauh ini, kata dia, pemerintah daerah Kebumen terus berupaya menekan angka inflasi melalui gerakan gebyar pasar murah.

Baca Juga: Siap-siap Libur Nataru 2024, Tiket KA Sudah Bisa Dibeli Mulai 6 November 

Program ini dilakukan secara berkala dengan menyasar wilayah sebagai penyumbang kantong kemiskinan.

“Nanti ada 26 titik gebyar pasar murah. Kami jual bahan pokok dibawah harga pasar,” tuturnya.

Dari gebyar pasar murah itu, lanjut Purnowati, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran untuk mensubsidi harga sejumlah bahan pokok.

“Kami lakukan sampai awal Desember. Misal gula harusnya Rp 15 ribu per kilogram, kami jual Rpn13 ribu,” terangnya.

Terpisah, Kepala Gudang Bulog Kebumen Sidik Sugiharto memastikan, sejauh ini di Kebumen tidak ada kekurangan stok beras.

Baca Juga: Jokowi Singgung Ciri Kandidat Calon Presiden 2024: Indonesia Perlu Pemimpin yang Kuat, Ganjar dan Prabowo?

Menurutnya, persediaan beras di gudang Bulog masih dalam kondisi aman hingga akhir tahun. “Aman, jumlah di gudang ada 2.500 ton. Tidak ada kendala dan masih memadai,” katanya.

Perusahaan Umum (Perum) Bulog, kata Sidik, juga memastikan harga komoditas beras terjaga. Sebab, pihaknya memiliki tugas menjalankan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Program ini merupakan bentuk intervensi Bulog terkait pengendalian harga pangan. “Bersama pemerintah daerah, kami rutin menyalurkan beras SPHP. Itu cara supaya tidak ada gejolak harga pasar,” ungkapnya. (fid)

Lainnya

Exit mobile version