RADAR MAGELANG – Di Purworejo, BPBD setempat mulai siagakan logistik untuk hadapi musim penghujan. Termasuk, menyiagakan 13 early warning system (EWS) banjir dan longsor yang terpasang di wilayah Kabupaten Purworejo.
Kalak BPBD Kabupaten Purworejo Haryono menyampaikan, 13 EWS tersebut tersebar di enam kecamatan seperti Bener, Kaligesing, Purworejo, Gebang, Kemiri, dan Bayan. “Hujan di Kabupaten Purworejo saat ini memang belum begitu lebat dan intensitasnya belum sering tetapi tetap perlu diwaspadai,” ujarnya Selasa (14/11).
Diungkapkan, beberapa wilayah di Kabupaten Purworejo yang berpotensi banjir terdapat di Kecamatan Bayan, Pituruh, Bagelen, Grabag, Purwodadi, Ngombol, dan Butuh. Sementara, wilayah berpotensi tanah longsor ada di wilayah pegunungan, seperti Kecamatan Kaligesing, Kemiri, Pituruh, Purworejo, Bener, dan Gebang.
Baca Juga: Pameran Buku di Perpustakaan Purworejo, Tingkatkan Minat Baca dan Kunjungan Perpustakaan
Meski demikian, dia tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Purworejo untuk waspada dan hati-hati. Sebab, secara umum wilayah Kabupaten Purworejo memiliki potensi bencana tersebut. Selain itu, juga pohon tumbang.
Haryono mengajak masyarakat untuk membersihkan sampah yang ada di gorong-gorong. Tujuannya, agar aliran air lancar dan tidak tersumbat sehingga dapat menyebabkan air naik ke permukaan tanah dan mengakibatkan banjir.
Di Kabupaten Purworejo ada beberapa sungai yang dapat menyumbang banjir. Antara lain, Sungai Bogowonto, Sungai Dulang, hingga Sungai Wawar.
Baca Juga: Plt Bupati Purworejo Minta Antisipasi Ancaman Radikalisme selama Pemilu Serentak
Dikatakan, di 2024 nanti, BPBD Kabupaten Purworejo juga telah menyiapkan anggaran untuk menghadapi la nina. “Kami mengajukan persiapan bronjong dan karung pasir untuk antispasi jika terjadi banjir karena jebol tanggul,” sebutnya.
Salah satu desa di Kabupaten Purworejo yang sering banjir saat musim penghujan adalah Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Purworejo. Kepala Desa Krandegan Dwinanto menyampaikan, di desanya telah terpasang EWS banjir di Sungai Dulang dan Sungai Jali.
Selain itu, juga menyiagakan perahu untuk evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi banjir. “Kami juga miliki dapur umum yang siap setiap saat dan sudah beberapa kali beroperasi saat banjir,” tandas Dwinanto. (han/pra)