Neutron Yogyakarta

Balita 21 Bulan Meninggal Tenggelam di Saluran Irigasi

Balita 21 Bulan Meninggal Tenggelam di Saluran Irigasi
Lokasi ditemukannya balita 21 bulan di Kabupaten Purworejo di saluran irigasi wilayah Desa Rejowinangun, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo pada Rabu (15/11).ISTIMEWA

RADAR MAGELANG – Balita laki-laki berusia 21 bulan tenggelam dan ditemukan meninggal pada Rabu (15/11) lalu di saluran irigasi wilayah Desa Rejowinangun, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

Kapolsek Kemiri Iptu Santosa mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 lalu. “Korban ditemukan oleh ibu korban bernama Siti Nur Rohmah, 29, di saluran irigasi Desa Rejowinangun, Kecamatan Kemiri,” katanya Kamis (16/11).

Keluarga korban sudah menerima peristiwa tersebut sebagai sebuah musibah. Pun, tidak menginginkan adanya autopsi kepada korban. “Jadi waktu itu korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga dengan disaksikan perangkat desa untuk dimakamkan,” ungkap dia.

Baca Juga: Longsor Terjang Purworejo, Satu Rumah Tertimbun, Keluarga segera Dievakuasi

Dikatakan, saat peristiwa tersebut ibu korban sedang rewang hajatan di tetangganya. Sedang, korban yakni Muhammad Syafiq tidak kembali saat bermain bersama dua anak lainnya. “Korban bermain bersama dua anak lainnya di sungai sekitar rumah tempat Ibu korban membantu rewang tersebut. Jaraknya   kurang lebih 50 meter,” ujarnya.

Ibu korban panik dan segera mencari korban di sekitaran sungai. Tak lama kemudian, dia menemukan korban tersangkut di pintu air tak jauh dari lokasi bermain anak tersebut dalam keadaan meninggal dunia. “Ibu korban langsung dibantu oleh Riyadi, 53, selaku perangkat desa langsung di bawa ke rumah korban” sambung dia.

Riyadi kemudian menghubungi Polsek Kemiri untuk penanganan lebih lanjut. Setelah menerima kabar tersebut, Unit Reskrim Polsek Kemiri bersama pihak puskesmas, unit Inafis Polres Purworejo, dan  Unit 4 reskrim Polres Purworejo mendatangi TKP dan kediaman korban. “Sampai sana korban sudah disucikan dan sudah dibalut kain kafan. Keluarga tidak menghendaki autopsi,” tandasnya. (han/pra)

Lainnya