Neutron Yogyakarta

Kepala Dindikbud Jadi Ketua Pramuka Kwarcab Purworejo

Kepala Dindikbud Jadi Ketua Pramuka Kwarcab Purworejo
Peserta muscab ke-14 peserta muscab Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Purworejo yang diikuti oleh perwakilan dari 16 kwaran (kwartir ranting) se-Kabupaten Purworejo dan pengurus Kwarcab Pramuka Purworejo, Sabtu (18/11).ISTIMEWA

RADAR MAGELANG – Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Purworejo telah gelar musyawarah cabang (muscab) pada Sabtu (18/11). Kini, Ketua Pramuka Kwarcab Purworejo telah ganti.

Sebelumnya, posisi tersebut dijabat oleh Pram Prasetya Achmad yakni mulai 2018-2023. Usai masa jabatannya berakhir, Pramuka Kwarcab Purworejo kemudian mengadakan muscab ke-14 dan terpilihlah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo Wasit Diono sebagai ketua periode 2023-2028.

Selain pemilihan ketua, agenda muscab juga ada untuk membentuk kepengurusan baru. Selain itu, agenda pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya.

Baca Juga: Target Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Purworejo Tahun Ini Rp 94,7 Miliar, Realisasi Hingga November 85 Persen

Ketua Pramuka Kwarcab Purworejo Periode 2018-2023, Pram Prasetya Achmad berharap, terbentuknya kepengurusan baru untuk Pramuka Kabupaten Purworejo dapat semakin berprestasi. “Terpenting, dapat berguna dan terus berkiprah di lingkup nasional hingga internasional,” ungkapnya Minggu (19/11).

Dikatakan, selama ini Pramuka Kabupaten Purworejo telah cukup banyak menorehkan prestasi. Untuk itu, harapannya prestasi tersebut dapat terus dipertahankan bahkan ditambah agar Pramuka Kabupaten Purworejo terus maju.

Pram berpesan, agar kepengurusan selanjutnya dapat lebih baik. Pun, amanah dalam mengemban segala macam tugas sebagai seorang pramuka. “Semoga sukses dan selama periode saya tentu ada kekurangan. Saya minta maaf,” tutur dia.

Baca Juga: Purworejo Bertekad Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita, Perempuan Dapat Mainkan Peran Aktif di Kehidupan Ekonomi dan Politik

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Kelik Susilo Ardani menambahkan meski anggaran untuk pramuka kecil, dia sangat mendukung dan selalu mendorong gerakan pramuka di Kabupaten Purworejo. “Saya mendisposisikan Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo, sudah saya sampaikan agar memperhatikan Pramuka,” ungkapnya.

Dia menyadari, bahwa kegiatan pramuka sangat bermanfaat untuk membentuk karakter generasi muda di Kabupaten Purworejo. Dia juga menyakini, pramuka dapat mencetak pemimpin bangsa yang handal. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)