Neutron Yogyakarta

Bikin Heboh, Penampakan Macan di Bukit Tugel, Kepala Desa Karangduwur Sebut Hewan Bacan

Bikin Heboh, Penampakan Macan di Bukit Tugel, Kepala Desa Karangduwur Sebut Hewan Bacan
MACAN ATAU BUKAN : Tangkapan layar video yang menyebut keberadaan macan di sekitar Pantai Menganti, Kebumen. BKSDA belum dapat memastikan kebenaran hewan tersebut merupakan macan.M Hafied/Radar Kebumen

RADAR MAGELANG – Video yang menyebutkan kemunculan macan di sekitar Pantai Menganti, Kebumen menjadi perbincangan masyarakat. Seorang warga sempat merekam kemunculan kucing besar tersebut dari jarak jauh.

Hewan hewan tersebut muncul di hamparan bukit. Pengunggah video juga menambahkan keterangan atau caption. Intinya, tentang perjumpaannya dengan macan di Bukit Tugel, Pantai Menganti. Macan tersebut diketahui keluar dari balik jurang.

Belum diketahui pasti apakah pembuat video merupakan warga sekitar atau bukan. Kendati begitu, video berdurasi 30 detik tersebut kini sudah disaksikan lebih dari 3,3 juta penonton. “Sumpah, itu macan gede bener. Kelihatan nggak tuh naik. Macan gede bener. Tuh, mau manjat pohon dia,” ucap seseorang yang merekam momen tersebut.

Baca Juga: MTsN 1 Kebumen Gelar Salat Gaib untuk Rakyat Palestina

Kepala BKSDA Jawa Tengah Resor Konservasi Wilayah (RKW) II Cilacap Wahyono belum dapat memastikan dalam unggahan video tersebut adalah macan. Perlu rangkaian validasi untuk membuktikan bahwa hewan tersebut merupakan macan. “Perlu di survei dulu. Kawasan sepertinya masuk Perhutani, akan koordinasi dulu dengan pemangku wilayah,” bebernya, kepada Radar Jogja, Selasa (21/11).

Sejauh ini, kata Wahyono, pihaknya belum menerima laporan perihal kemunculan macan di sekitar Pantai Menganti. Di lain sisi kawasan tersebut juga dinilai bukan merupakan habitat macan. “Lokasi monitoring macan itu di wilker RKW Cilacap ada di Nusakambangan,” tandasnya.

Kepala Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah Sutono memastikan penampakan hewan dalam video tersebut bukan macan, melainkan hewan yang tergolong menyerupai macan. “Bukan macan tapi blacan, jenis kucing tapi lebih besar dari kucing,” ucapnya. (fid/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version