RADAR MAGELANG – Mengenalkan sejarah di Purworejo melalui audiovisual menjadi salah satu cara yang dilakukan Komunitas Jurnal Lelana Purworejo. Sasarannya tak biasa. Yaitu desa dan kelurahan di Purworejo. Apa saja yang mereka lakukan?
JIHAN ARON VAHERA, PURWOREJO
Komunitas Jurnal Lelana Purworejo dibentuk dan berdiri sejak Oktober 2020 lalu. Selama tiga terakhir, komunitas beranggotakan sepuluh orang tersebut aktif melakukan kegiatan positif untuk masyarakat Kabupaten Purworejo.
Ketua Komunitas Jurnal Lelana Purworejo Wahyu Teguh Prasetyo menjelaskan, komunitas tersebut bergerak dalam berbagai bidang. Yaitu, budaya, pendidikan, sejarah, hingga ekonomi kreatif (ekraf). “Kami lebih mengajarkan pada literasi pendidikan kepada masyarakat,” ungkapnya Jumat (24/11).
Baca Juga: Cerai-Gugat Jadi Perkara di Pengadilan Agama Purworejo
Komunitas tersebut beranggotakan sepuluh orang dari lintas generasi yaitu mulai dari usia 20 sampai 50-an tahun. Mereka membentuk komunitas tersebut bermula dari keresahan mereka terhadap masyarakat di Kabupaten Purworejo. “Banyak yang belum atau kurang sejarah daerah mereka,” sebutnya.
Dari situ, mereka berinisiatif untuk mendokumentasikan dan memperkenalkannya melalui audiovisual terkait sejarah desa dan kelurahan di Kabupaten Purworejo. “Kami publikasikan lewat sosial media seperti Instagram, spotify, dan youtube,” sambung dia.
Untuk itu, komunitas tersebut mereka beri nama jurnal lelana. Yakni, dilatarbelakangi dari anggota mereka yang sering berkelana atau bepergian berkeliling Kabupaten Purworejo. Kemudian, mereka dokumentasikan agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Menurutnya, komunitas tersebut bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Purworejo. Mengingat, banyak warga yang men-support kegiatan tersebut. “Mereka banyak yang juga ingin mengetahui bagaimana sih sejarah asal tempat tinggal mereka,” ujar Wahyu.
Baca Juga: Objek Wisata di Kabupaten Purworejo Disiapkan Sambut Nataru 2023, Dirikan Posko di Pantai Dewaruci
Rencananya, mereka akan mendokumentasikan 494 sejarah desa dan kelurahan di Kabupaten Purworejo. Saat ini, mereka telah berhasil menghimpun lima desa dan satu kelurahan. Yaitu, Desa Somongari, Pandanrejo, Tlogobulu, Sudorogo (Kecamatan Kaligesing), Desa Durensari (Kecamatan Bagelen), dan Kelurahan Cangkreplor (Kecamatan Purworejo).
“Kami punya cita-cita 494 desa dan kelurahan di Kabupaten Purworejo terdokumentasi. Makanya ada kata Jurnal lelana 494 itu ya dari jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Purworejo,” jelasnya.
Selain agenda jurnal lelana, komunitas tersebut juga memiliki kegiatan sekolah alam. Sekolah alam tersebut bergerak pendidikan anak-anak seperti les, mengajarkan pantomim, teater, hingga puisi. “Itu rutin. Kalau les setiap hari dan tanpa dipungut biaya,” imbuh dia.
Baca Juga: Pengembangan Potensi Wisata, Pemkab Purworejo Beri Apresiasi bagi Pokdarwis Berprestasi
Dia berharap, komunitas tersebut akan terus aktif memberikan dan menyebarkan kebaikan untuk masyarakat. “Semoga anak muda di Kabupaten Purworejo juga termotivasi untuk bergerak memberikan hal yang bermanfaat bagi masyarakat di sekelilingnya,” tandas Wahyu. (pra)