Neutron Yogyakarta

Nikmatnya Sop Pak Giyo Kondang Roso Purworejo: Kuahnya Bening, Cocok Dinikmati Kala Hujan

Nikmatnya Sop Pak Giyo Kondang Roso Purworejo: Kuahnya Bening, Cocok Dinikmati Kala Hujan
LEZAT: Suasana warung Sop Pak Giyo Kondang Roso di Jalan Urip Sumoharjo Gang Brengkelan, Kelurahan Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo. (JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Musim hujan, mungkin, paling pas menikmati makanan yang berkuah dan hangat. Nah, di Purworejo, ada Sop Pak Giyo Kondang Roso. Sopnya sangat pas dinikmati kala dingin hujan.

Kuahnya gurih. Dicampur bihun, wortel, kubis, tomat, daun bawang, dan seledri. Tak ketinggalan, taburan bawang goreng.

Ada pula tambahan pelengkapnya. Ada gorengan seperti tempe, perkedel, dan bakwan.

Baca Juga: Dari Tempat Parkir ke Tanah Suci: Tukang Parkir Sukses Umroh 4 Kali dan Masih Tersisa 4 Juta di Rumahnya!

Sop Pak Giyo Kondang Roso terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Gang Brengkelan, Kelurahan Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo. Warung tersebut buka setiap hari dari pukul 08.00 sampai sekitar 21.00.

SAMA: Pemilik Sop Pak Giyo Kondang Roso Amat Wagiyo. (Jihan Aron Vahera/Radar Jogja)

“Yang jadi pembeda, kuah sop saya bening. Kalau yang lain, tidak (bening),” kata lelaki berambut putih kelahiran 1954 itu.

Ya, dia adalah Amat Wagiyo, sang pemilik warung sop daging legendaris itu. Lelaki yang kerap disapa Giyo itu menyebut, warung sop tersebut sudah ada sejak 1981.

“Dulu harganya Rp 150 per porsi. Apa-apa dulu masih murah. Kalau sekarang, per porsi Rp 15 ribu. Kalau dipisah Rp 23 ribu,” katanya Rabu (29/11) malam.

Rupanya, dari awal berdiri hingga saat ini, Giyo konsisten menjual sop daging sapi. Menurutnya, itu sudah menjadi pilihan dan sudah melekat di hatinya.

Termasuk, konsisten terhadap rasa sop yang membuat pelanggannya ingin datang lagi.

Baca Juga: Rekreasi Edukasi Akhir Pekan di Museum & Factory Chocolate Monggo

“Tidak ada bedanya dulu sama sekarang. Bedanya cuma perkembangan zaman. Perekonomian berubah,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, dalam berusaha tentu mengalami pasang surut. Utamanya, saat pandemi Covid-19 lalu.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Digugat 15 triliun di Pengadilan AS, Kenapa?

“Dulu penghasilan per hari bisa Rp 5 juta sampai Rp 6 juta. Sekarang paling Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu per hari,” imbuh dia.

Kini, dia juga memiliki cabang yang dikelola oleh anaknya. Lokasinya berada di Jalan Juanda, Tegalsari, Kecamatan/Kabupaten Purworejo. Menunya sama. (han/amd)

Lainnya