Neutron Yogyakarta

Tak Ada Aliran Listrik, Pasang 278 Titik LPJU Tenaga Surya di Kebumen

Tak Ada Aliran Listrik, Pasang 278 Titik LPJU Tenaga Surya di Kebumen
Pekerja memasang lampu penerangan jalan umum (LPJU) bertenaga surya di ruas Jalan Sutoyo atau depan SMA Negeri 1 Kebumen.

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen memasang 278 lampu penerangan jalan umum (LPJU) bertenaga surya. LPJU tersebut kini telah terpasang 100 persen untuk mencukupi kebutuhan di 62 desa dan 21 kecamatan.

Kepala Bidnag Lalu Lintas dan Angkutan pada Dinas Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kebumen Puguh Supriyanto menyampaikan, dipilihnya model LPJU tenaga surya karena sebagian wilayah Kebumen belum terdapat jaringan listrik. Tenaga surya juga dinilai jauh lebih efektif dan efisien dari sisi penggunaan.

Baca Juga: Perguruan Tinggi Cetak Generasi Emas, Haram Disusupi Praktik KKN

“Kenapa kami pilih tenaga surya, karena ada yang belum terlayani jaringan listrik PLN,” ucapnya, Senin (11/12).

Puguh menjelaskan, ratusan LPJU tersebut dipasang secara bertahap. Dengan skema terbagi menjadi tiga paket lelang. Pertama dilakukan pemasangan untuk 56 titik yang tersebar di 17 desa dan empat kecamatan. Tahap kedua, terpasang untuk 111 titik di 24 desa di 10 kecamatan.

Baca Juga: Sempat Ditunda Karena Ada Penonton Meninggal di Stadion, Laga Granada v Athletic Bilbao Akan Dilanjutkan

Kemudian tahap ketiga terpasang 111 titik di 21 desa di tujuh kecamatan. Adapun pengadaan LPJU diambil dari APBD senilai Rp 9,2 miliar. “Kami harapkan pemasangan LPJU dapat mendukung perekonomian masyarakat desa,” ungkap Puguh.

Puguh mengaku masih banyak ruas jalan di Kebumen yang belum dilengkapi lampu penerangan jalan. Sehingga butuh penanganan khusus dan dilakukan secara berkala. Lebih lanjut, Puguh menjelaskan pemasangan lampu jalan juga telah diatur melalui peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2011.

Baca Juga: Boikot Produk Israel : Produk Lokal yang dapat dijadikan Alternatif, Catat Baik-baik !!

“Kami terus tingkatkan pelayanan jalan demi mewujudkan keselamatan dan keamanan masyarakat,” ujarnya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto sebelumnya mengatakan, pada tahun anggaran 2023 pemerintah daerah mencanangkan 10 proyek strategis. Salah satunya pemasangan ratusan LPJU tenaga surya. Kebijakan tersebut tertuang melalui Keputusan Bupati Kebumen Nomor 150/94 tahun 2023.

Arif mengajak, agar masyarakat turut mengawal setiap proses pembangunan daerah. Menurutnya, masyarakat memiliki peran strategis dalam hal kontrol pengawasan. Partisipasi masyarakat menjadi faktor penentu hasil pembangunan. Dari perlakuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang.

“Proyek ini harus terus kita kawal agar pelaksanaannya bisa selesai sesuai perencanaan,” katanya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)