Neutron Yogyakarta

KPU Kota Magelang Buka 2.471 KPPS, Beri Kesempatan Penyandang Disabilitas

KPU Kota Magelang Buka 2.471 KPPS, Beri Kesempatan Penyandang Disabilitas
PAPARAN: Jajaran komisioner KPU Kota Magelang saat memberikan penjelasan terkait rekrutmen KPPS, Rabu (13/12/2023). (Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang membuka rekrutmen 2.741 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada kontestasi pemilu 2024.

KPU juga meberi kesempatan seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas yang hendak mendaftar sebagai petugas KPPS.

Tahap pendaftaran petugas KPPS sudah dibuka mulai 11 Desember 2023 lalu dan akan berakhir pada 20 Desember 2023.

Petugas KPPS itu bakal ditempatkan di 353 tempat pemungutan suara (TPS) di tiga kelurahan.

Baca Juga: Ini dia Profil Gielbran Muhammad Noor yang Sebut Joko Widodo Alumnus Memalukan

Perekrutan ini dilakukan secara serentak dan terbuka untuk umum. Termasuk para penyandang disabilitas.

Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, KPU Kota Magelang Vica Vitri Utami menuturkan, bagi penyandang disabilitas yang ingin menjadi petugas KPPS, persyaratannya pun sama dengan lainnya. Tidak ada perbedaan.

“Kami tidak menutup kemungkinan (merekrut petugas KPPS) dari penyandang disabilitas,” ujar dia, Rabu (13/12/2023).

Sepanjang memenuhi persyaratan, dan mampu bekerja, para penyandang disabilitas diperbolehkan mendaftar sebagai petugas KPPS.

Baca Juga: Bawaslu Sleman Tertibkan 23 Spanduk Provokatif, Semua Isinya Kecaman Terhadap Ade Armando

Namun, mereka juga harus punya pendengaran tajam dan suara lantang.

Nantinya, kata dia, petugas KPPS kategori penyandang disabilitas akan ditempatkan sesuai kemampuannya. Seperti mengarahkan calon pemilih ke bilik suara maupun pencelupan tinta.

Lebih-lebih, KPU turut menyerukan semangat dan prinsip ramah disabilitas.

Mulai dari fasilitas yang memadai seperti kursi roda, pintu TPS, ruangan, dan lainnya.

Sehingga, KPU Kota Magelang membuka ruang dengan memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas yang ingin terlibat sebagai petugas KPPS.

Hingga kini, baru ada 89 pendaftar yang mendaftar petugas KPPS.

Baca Juga: Sambut Nataru, Pelanggan KA Argo Dwipangga Bisa Gunakan Kereta Eksekutif dan Luxury New Generation

Vica menyebut, jumlah itu memang masih sedikit untuk memenuhi kuota 2.471 petugas. Namun, dia optimistis, kuota tersebut bakal terpenuhi.

“Ini (jumlah pendaftar) baru di 10 kelurahan. Masih ada 7 kelurahan yang belum mendaftarkan diri,” sebutnya.

Dia menilai, calon pendaftar masiu berupaya untuk mengumpulkan persyaratan yang harus dipenuhi. Sehingga antusiasnya masih terbilang rendah.

“Mungkin sudah mendaftar, tapi belum di-input seluruhnya. Masih menunggu persyaratan lengkap,” imbuhnya.

Untuk itu, dia mendorong setiap petugas pemungutan suara (PPS) di masing-masing kelurahan agar melakukan jemput bola.

Baca Juga: Guru SD, Istri, dan Anaknya Tewas Bunuh Diri, Tinggalkan Pesan untuk Anak Pertama di Kaca, Kakak…

Agar kuota 2.471 petugas dapat terpenuhi. Termasuk meminta ada keterwakilan dari tiap RT maupun RW.

Namun, lanjut Vica, jika hingga masa akhir rekrutmen tidak memenuhi kuota yang ditetapkan, KPU akan melakukan penunjukan langsung di tingkat kampung atau kelurahan.

Serta bekerja sama dengan perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan lain untuk menunjuk mahasiswanya menjadi petugas KPPS.

KPU juga berusaha dengan maksimal agar kuota petugas KPPS terpenuhi. Utamanya menggandeng kawula muda.

Baca Juga: Selamat! Yuli Hastuti Resmi Jadi Bupati Purworejo

“Kami berkoordinasi dengan PPS dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka mau berpartisipasi pada gelaran pemilu 2024,” jelas Vica.

Untuk mengantisipasi kejadian pada 2019 lalu yang menelan banyak korban, KPU membatasi usia petugas KPPS, yakni 17-55 tahun.

Selain itu, mereka juga wajib melampirkan surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Serta surat keterangan bebas dari kolesterol, diabetes atau penyakit gula, hingga darah tinggi.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Magelang Misbachul Munir menyebut, hari ketiga pendaftaran petugas KPPS, baru ada 89 pendaftar.

“Mungkin masyarakat sedang mempersiapkan tes kesehatan atau yang melibatkan pihak ketiga,” bebernya. (aya/mel)

Lainnya

Exit mobile version