Neutron Yogyakarta

Antisipasi Jemaat Mudik, Ruang Ibadah Ditambah

Antisipasi Jemaat Mudik, Ruang Ibadah Ditambah
Pengurus Gereja Katolik St Mikael Gombong telah melaksanakan bersih-bersih gereja. Semua dilakukan untuk menyambut perayaan Natal 2023. (M Hafied/Radar Kebumen)

RADAR MAGELANG – Pengurus Gereja Katolik St Mikael Gombong telah melakukan rangkaian persiapan jelang perayaan Natal 2023. Persiapan meliputi pembentukan panitia natal, bersih-bersih gereja hingga memastikan kapasitas ruang ibadah. Karena diperkirakan akan banyak jemaat dari luar daerah yang mudik.

Sekretaris Gereja Katolik St Mikael Gombong FX Ginanto memastikan seluruh persiapan Hari Raya Natal telah dilakukan secara optimal. Salah satu fokus perhatian pengurus gereja adalah memastikan ruang ibadah cukup untuk menampung jemaat yang hadir. “Upacara ibadah harus tertata rapi. Supaya semua berjalan lancar dan khidmat,” katanya, Jumat (15/12).

Ginanto mengatakan, di hari biasa Gereja St Mikael Gombong memiliki kapasitas 500 jemaat. Namun, pada perayaan Natal kali ini pihaknya mempersiapkan tambahan ruang. Menurutnya, sebagian masyarakat akan memanfaatkan libur natal dan tahun baru untuk pulang ke kampung halaman. Tradisi ini terus berulang seperti perayaan natal tahun sebelumnya. “Area sudah kami perluas. Rata-rata saudara di perantauan balik kampung. Jadi suasana lebih ramai,” kata Ginanto.

Dia memprediksi, jemaat yang hadir ke gereja bakal naik hingga dua kali lipat. Kendati begitu, proses ibadah akan dibuat beberapa sesi guna mengantisipasi jemaat over kapasitas. Umat gereja yang terdata sekitar 7.000 orang. “Itu kan nanti terbagi. Kebaktian tidak hanya satu kali. Ada juga perayaan sendiri di kelompok,” tambahnya.

Ginanto menyebut, pemasangan pernak-pernik natal akan dipasang oleh panitia dalam waktu dekat. Selain tempat, persiapan juga telah dilakukan petugas yang ditunjuk untuk pengisi acara. “Sebelum hari puncak, ada gladi bersih,” terangnya.

Salah satu jemaat Hargo Yohanes, 49, berharap perayaan Natal sekaligus Tahun Baru 2024 berjalan aman dan kondusif. Ia bersyukur toleransi antar umat beragama di Kebumen berjalan cukup baik. Menurutnya, sejauh ini tidak ada potensi konflik yang dipicu akibat perbedaan agama. “Berkumpul lintas agama sering. Dan, tidak ada perdebatan. Saling menghargai, itu kuncinya,” jelasnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)