Neutron Yogyakarta

Habiskan Anggaran Rp 1,7 Miliar, Rehab Gedung Kesenian Telah Selesai, Diharap Dapat Tampung Kegiatan Seni Budaya dan Pertunjukan

Habiskan Anggaran Rp 1,7 Miliar, Rehab Gedung Kesenian Telah Selesai, Diharap Dapat Tampung Kegiatan Seni Budaya dan Pertunjukan
PUTIH: Suasana Gedung Kesenian Purworejo setelah selesai direhab, Senin (19/12). (JIHAN ARON VAHERA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Rehab Gedung Kesenian Purworejo telah selesai tepat waktu. Gedung tersebut diharapkan bisa menampung kegiatan atau aktivitas seni budaya dan pertunjukan di Kabupaten Purworejo.

“Sudah selesai. Serah terima pekerjaan 11 Desember lalu,” ujar Kabid Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo Dyah Woro Setyaningsih kepada Radar Jogja Senin (19/12). Insomni

Pengerjaan rehab sudah dilakukan sejak 13 September 2023 lalu.

Adapun pengerjaan rehab tersebut mulai dari mengganti atap, mengganti keramik, hingga pembuatan instalansi listrik. Mengingat, kondisi gedung tersebut, utamanya bagian atap dan keramik sudah rusak dan tidak layak.

Baca Juga: Mangan Enak Karo Dolan… Alun-Alun Kebumen Kini Jadi Wisata Alternatif, Masyarakat Minta Pengamen dan Pengemis Ditertibkan

Woro menyampaikan, sebenarnya, rehab gedung tersebut sudah dilakukan tahun kemarin dengan anggaran Rp 260 juta untuk memperbaiki plafon pada aula utama. Kl

Kemudian, dilanjutkan tahun ini dengan anggaran sekitar Rp 1,7 miliar dari APBD untuk merehab gedung secara keseluruhan.

Nantinya, gedung tersebut akan segera digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kemungkinan, kata Woro, akan segera difungsikan tahun depan.

“Untuk sewa, akan dikoordinasikan terlebih dulu,” sambungnya.

Baca Juga: Simak! Ini Dia Metode Tertidur Dalam Waktu 2 Menit Bagi Anda Penderita Insomnia

Diketahui, Gedung Kesenian Purworejo tersebut sudah sekitar empat tahun tidak disewakan untuk masyarakat umum.

Lantaran, kondisi gedung yang tidak memungkinkan. Yakni, hanya digunakan untuk kegiatan internal kebudayaan saja.

Baca Juga: Merasa Tak Dilibatkan Dalam Rencana Relokasi Teras Malioboro 2, PKL Malioboro Laporkan Pemprov DIY ke Ombudsman RI

Woro berharap, setelah selesai direhab, gedung tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkesenian.

 “Harapannya, akan ada banyak kegiatan atau aktivitas terkait aktraksi seni budaya dan pertunjukan yang dapat terakomodasi di situ,” harap dia. (han/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)