RADAR MAGELANG – Musim tanam pertama (MT1) di Kabupaten Purworejo mundur. Namun, stok ketersediaan beras di Kabupaten Purworejo dipastikan aman hingga Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024) nanti.
Namun, di tahun depan, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah (Setda) Purworejo Anggit Wahyu Nugroho menyampaikan, Bulog juga belum dapat memastikan utamanya terkait harga beras cadangan pangan pemerintah. Saat ini, stok beras di Purworejo hingga Rabu (20/12) masih sekitar 1.550 ton. “Sementara kalau sampai nataru, itu masih cukup,” ungkapnya Kamis (21/12).
Baca Juga: Buat Kompetisi Inovasi bagi Masyarakat dan OPD, Purworejo Alami Kenaikan Indeks Daya Saing Daerah
Dia menyebutkan, meski Bulog menjalankan bisnis yang sifatnya non profit yaitu untuk cadangan pangan pemerintah, Bulog juga memilikimu stok yang sifatnya untuk bisnis sendiri. “Jadi, secara total mungkin mereka memiliki stok lebih untuk melayani masyarakat di Purworejo,” ujarnya.
Dia mengatakan, seharusnya saat ini sudah masuk MT1 dan para petani sudah mulai menanam. Namun, ketika pihaknya melakukan observasi ke lapangan seperti di Kecamatan Purworejo, Bagelen, Purwodadi, belum terlihat petani mulai tanam. Karena, mereka masih menunggu kepastian musim hujan. “Mundur MT1 ini kalau sampai nataru saya kita tidak berpengaruh. Stok aman,” sambung Anggit.
Baca Juga: Hadapi Nataru, Polres Bantul Dirikan Pos Pengamanan dan Pos Terpadu
Untuk sementara ini, harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP (stabilisasi pasokan harga pasar) Rp 10.900. “Tahun depan, Bulog belum tahu. Artinya, masih akan melihat bagaimana kondisi stok pangan di Indonesia,” terang dia.
Selain beras, stok bahan pokok di Kabupaten Purworejo juga dipastikan aman. Data terakhir pada 8 Desember 2023 stok ketersediaan bahan pokok penting di Kabupaten Purworejo, antara lain gula pasir 805,66 ton, minyak goreng 262.040 liter, tepung terigu 310,88 ton, telur ayam ras 57,85 ton, kedelai 14,25 ton, bawang putin dua ton, bawang merah 2 ton, daging ayam 60,25 ton, daging sapi 29,65 ton, cabai besar 27,8 ton, dan cabai rawit 11,7 ton.
Baca Juga: Dinkes PPKB Kebumen Sebut Belum Ada Gejolak Kasus Covid-19, Ruang Isolasi Khusus Tetap Disiapkan
Untuk memastikan ketersediaan stok dan perkembangan di pasar, Forkopimda Purworejo akan melakukan monitoring pada 22 Desember 2023. “Rencana akan kami lakukan monitoring ke Pasar Pituruh, SPBE Butuh, dan gudang Bulog,” imbuh Plh Sekda Purworejo Bambang Susilo.
Dia berharap, monitoring tersebut dapat dilaksanakan dan berjalan sesuai rencana. Mengingat, hal tersebut berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas di Kabupaten Purworejo. (han/pra)