RADAR MAGELANG – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyalurkan bantuan hibah bagi UMKM senilai Rp 2,1 miliar. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk peralatan produksi yang menyasar 140 pelaku usaha secara perorangan maupun kelompok.
Arif merasa senang dapat merealisasikan bantuan bagi kalangan UMKM. Bantuan ini sebagai bentuk dukungan serta perhatian pemerintah daerah terhadap pelaku usaha kecil. Adapun bentuk bantuan seperti mesin peracik kopi, peralatan olah gula semut, mesin jahit, peralatan masak hingga penggilingan bakso.
Baca Juga: Tumbuhkan Kreativitas Siswa MTs N 9 Bantul melalui Sampah
Arif menyebut, bantuan yang diberikan bersumber dari APBD murni tahun anggaran 2023. Dia berharap kehadiran bantuan peralatan tersebut mampu meningkatkan nilai produksi. Dengan begitu para pelaku usaha dapat naik kelas. “Sektor usaha ini terus kita dorong agar mereka lebih sejahtera,” ujar Arif, saat penyerahan bantuan secara simbolis di Pendopo Kabumian, Kamis (21/12).
Ia menyebut, bantuan diberikan untuk pelaku usaha yang tersebar di delapan kecamatan. Selain peralatan, para pelaku UMKM yang bergerak di berbagai sektor ini juga telah diberikan pelatihan secara berkala. Hal ini menunjukkan pemerintah daerah tak tinggal diam melihat keberadaan UMKM. “Jadi mereka pantas menerima itu, bahkan bila perlu anggarannya ditambah,” ucapnya.
Baca Juga: Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2023, Tugas Pengamanan Nataru adalah Sebuah Kebanggaan
Salah satu pengrajin gula semut Kadirun bersyukur berkesempatan menerima bantuan dari pemerintah. Ia bersama kelompok lain di Kecamatan Ayah menerima peralatan penunjang produksi gula semut. “Kita dari pengrajin gula semut ada sekitar 38 orang yang mendapat bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Ia mengaku, selama ini proses produksi gula semut terkendala ketersediaan peralatan pendukung. Padahal, kata Kadirun, gula semut khas Kebumen salah satu produk unggulan yang kini telah dikenal pasar ekspor. Bajkan sudah dipasarkan sampai Amerika Serikat. “Terus terang kadang produksi kita masih kurang karena keterbatasan alat dan bahan,” katanya. (fid/pra)